Langkah Pertamina Patut Diapresiasi

Langkah Pertamina Patut Diapresiasi
PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan energi di tanah air terpenuhi. Foto: Elvi R/JPNN.com

Padahal, saat ini Pertalite dijual seharga Rp 7.650 per liter dan Pertamax dijual Rp 9.000. Dan harga tersebut belum mengalami kenaikan sejak tiga tahun terakhir.

“Jadi dengan harga BBM sekarang, sangat jauh di bawah biaya penyediaan BBM Pertamina,” kata Fabby.

Oleh karena itu, Fabby menyarankan, agar efisiensi juga dibarengi dengan kebijakan lain. Misalnya saja, dengan melakukan penyesuaian harga.

“Kebijakan ini perlu dilakukan. Jika, tidak maka pemerintah perlu memberikan subsidi atau kompensasi. Apalagi saya perkirakan, harga minyak akan terus tinggi, di atas USD 90 per barel hingga pertengahan tahun ini. Kalau benar demikian, tentu beban Pertamina akan semakin berat,” lanjutnya.

Fabby menambahkan, 50 persen penjualan BBM Pertamina berasal dari Pertalite.

Dengan demikian, kebijakan Pertamina sebelumnya yang sudah menaikkan harga BBM non penugasan, yaitu Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite, memang sudah sewajarnya.

“Hanya saja, kenaikan itu tetap tidak dapat menutupi biaya kedua jenis BBM tersebut,” lanjutnya.

Pertamina, sebelumnya mengakui kinerja keuangan mereka cukup tertekan dengan kenaikan harga minyak dunia akibat perang Rusia-Ukraina.

Efisiensi ketat Pertamina dalam menyikapi harga minyak dunia yang terus meroket, mendapat tanggapan positif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News