Lapas Khusus Napi Terorisme Segera Dioperasikan

Lapas Khusus Napi Terorisme Segera Dioperasikan
MayjenTNI Abdul Rahman Kadir. Foto: Ist

Dari evaluasi ini, BNPT dapat mengetahui  kinerja apa saja yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki.

Rapat evalulasi ini digelar selama tiga hari, 28-30 Desember, dengan dihadiri 123 peserta meliputi Kepala lembaga Pemasyarakatan (Kalapas), Balai Pemasyarakatan (Bapas) se-Indonesia, Ditjen PAS Kemenkumham, dan akademisi/praktisi.

Dia berharap rapat evaluasi ini dapat merumuskan dan memformulasikan metode-metode  yang baru untuk pembinaan  napi terorisme di tahun yang akan datang.

Dengan mengevaluasi secara komprehensif dari desain program, waktu pelaksanaan, capaian dan sasaran, metode serta materibdan tenaga pelaksana (ahli psikologi, ahli agama), akan mengefektifkan program deradikalisasi yang dilakukan BNPT.

"Konsep deradikalisasi yang telah terlaksana dari beberapa tahapan misalnya dari tahap identifikasi, rehabilitasi, reedukasi dan resosialisasi, bisa dibahas bersama dalam forum evaluasi ini. Bagaimanapun ini menjadi penting karena evaluasi akan mempengaruhi program dan kinerja di tahun 2017," tukas Abdul.

Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Ditjen PAS Kemenkumham Ilham Jaya menyampaikan apresiasi terkait pelaksanaan rapat evaluasi ini.

Hal ini sangat penting untuk mendorong pola pembinaan napi terorisme yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Semoga sinergi BNPT dengan Ditjen Pas dapat memberbaiki pola pembinaan di dalam lapas. Bagaimanapun pola pembinaan napi terorisme ini akan berbeda dengan napi lain karena napi terorisme ini terkait dengan paham atau ideologinya yang ada pada mindset napi terorisme," ujar Ilham.


JPNN.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sudah menyiapkan modul deradikalisasi menyusul pengoperasian lembaga pemasyarakatan khusus


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News