Lapas Sukamiskin setelah Ditetapkan sebagai Objek Wisata Sejarah

Kamar Bung Karno Membuat Pengunjung Penasaran

Lapas Sukamiskin setelah Ditetapkan sebagai Objek Wisata Sejarah
Pius Harjadi menunjukkan barang-barang yang menghiasi kamar tahanan Bung Karno di Lapas Sukamiskin, Bandung. Foto: Maya Apriliani/JAWA POS
Tepat di atas meja, terdapat lemari pakaian yang menempel di dinding. Dulu, selain di atas meja, lemari dengan ukuran yang sama dipasang di atas tempat tidur. Namun, kini lemari itu sudah tidak ada. Yang tersisa tinggal lubang bekas lemari. "Sebelah sini nanti dipasang tulisan Indonesia Menggugat," ungkap Pius Harjadi, kepala Seksi Bimbingan Kemasyarakatan (Kasi Bimkemasy) Lapas Sukamiskin, sambil menunjuk dinding yang bakal dipasangi tulisan itu.

 

Tulisan Indonesie Klaagt Aan atau Indonesia Menggugat merupakan judul pleidoi (pembelaan) Bung Karno saat menjalani sidang di depan mahkamah Belanda. Pleidoi penuh emosi itu membuat pemerintah kolonial marah. "Itu penting untuk mengingatkan generasi sekarang dan yang akan datang," ujar Pius.

 

Kemudian, di atas lemari pakaian, lambang burung Garuda dengan tulisan Bhinneka Tunggal Ika yang sedikit rusak juga dibiarkan apa adanya. Selain itu, ada bendera Merah Putih dengan ukuran tidak begitu besar di samping kiri meja.

 

Di kamar itu juga terdapat rak dengan 12 buku karya Bung Karno. Di atasnya ada sebuah poster bergambar presiden pertama RI itu yang dibingkai sederhana. Di dalam poster ada tulisan tentang perilaku Bung Karno selama di tahanan. Yakni, Soekarno "Menipu" Dengan Telur dan Strategi Bung Karno Dengan Al Qur"an.

 

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Sukamiskin, Bandung, seolah "hidup" lagi. Rumah tahanan bagi para koruptor itu kini juga menjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News