Lapas Sukamiskin setelah Ditetapkan sebagai Objek Wisata Sejarah

Kamar Bung Karno Membuat Pengunjung Penasaran

Lapas Sukamiskin setelah Ditetapkan sebagai Objek Wisata Sejarah
Pius Harjadi menunjukkan barang-barang yang menghiasi kamar tahanan Bung Karno di Lapas Sukamiskin, Bandung. Foto: Maya Apriliani/JAWA POS
Sekilas, tampilan sel Bung Karno tidak jauh berbeda dari kamar narapidana (napi) lainnya. Cat putih mendominasi kamar berukuran 3,2 x 2,5 meter tersebut. Hingga kini, kondisi sel itu masih terus disempurnakan. Sebagai salah satu ikon wisata, pihak lapas menginginkan tampilan kamar tersebut layak "jual". Tidak acak-acakan dan apa adanya. Tapi, mereka tetap mempertahankan bentuk aslinya.

 

"Kamar tersebut tidak boleh ditempati napi lain. Jadi, hanya Bung Karno yang pernah menempati kamar itu," ungkap Kakanwil Kemenkum HAM Jawa Barat I Wayan K. Dusak.

 

Karena tidak pernah ditempati napi lain, kamar tersebut dijamin masih menyisakan "jejak-jejak" Bung Karno. Sel itu dihuni Bung Karno mulai 22 Desember 1930 hingga 9 Desember 1931 atau satu tahun kurang 13 hari. Di dalamnya terdapat tempat tidur lipat yang kondisinya sudah lusuh. Kemudian, sebuah meja dan kursi bundar yang dipakai Bung Karno untuk bekerja. Di atas meja juga ada piring aluminium.

 

Kisah tentang piring "mahal" tersebut ditulis Bung Karno dalam buku Penyambung Lidah Rakyat. Di buku tersebut ditulis bahwa dengan piring sederhana itulah dulu proklamator RI tersebut antre menunggu giliran untuk mendapat jatah makan.

 

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Sukamiskin, Bandung, seolah "hidup" lagi. Rumah tahanan bagi para koruptor itu kini juga menjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News