Larang Anak Main Gadget tapi Ortu kok Tergila-gila Medsos

Larang Anak Main Gadget tapi Ortu kok Tergila-gila Medsos
Anak-anak akan melupakan gadget jika diajak bermain bersama. Foto: Mesya Mohamad/JPNN.com

Kak Seto hanya meminta presiden untuk menjadi model Engklek. Permainan tradisional yang bisa memacu motorik dan kecerdasan anak, adalah salah satu jalan melawan candu gadget.

"Budaya dongeng harus dibangkitkan lagi. Ini untuk merangsang literasi anak. Ketika anak minta dibacakan dongeng, orang tua harus bisa membawakannya secara menarik," ujar Kak Seto sembari membawakan dongeng Moro Beruang Kecil dan Rumah Barunya.

Buti A Azhali, dokter Spesialis Anak menyoroti anak usia dua tahun yang piawai menggunakan gadget. Herannya, ada kebanggaan orang tua ketika anaknya lihai menggunakan gadget.

Mestinya, penggunaan gadget pada anak tidak boleh lebih dari dua jam setiap hari untuk anak di atas dua tahun. Itupun harus selalu diawasi langsung.

"Orang tua wajib mengawasi media digital yang digunakan anak. Komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak bisa menghilangkan candu gadget. Pengetahuan ortu juga harus ditambah, jangan sampai anak lebih piawai," terangnya.

Sama seperti Kak Seto, Dokter Buti menyarankan orang tua untuk meluangkan waktu bersama anak main di luar. Ya, orang tua dan anak main engklek.

Dengan main engklek, risiko obesitas pada anak bisa berkurang. Anak-anak makin kreatif, badannya sehat karena terpapar sinar matahari. Namun ingat, anak jangan dipaksa bermain berjam-jam di luar. Harus fun dan bisa dicicil.

"Saat anak bosan tidak pegang gadget, ajak anak main di luar. Main apa saja asalkan fun dan merangsang otak serta motorik anak," ucapnya.

Survei menyebutkan 67 persen dari 2.818 anak SD tergantung pada gadget, dampaknya anak terkurung oleh teknologi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News