Larangan Resmi Plastik Sekali Pakai Di Darwin Belum Efektif

Di pasar lain, menemukan wadah yang cocok yang tahan terhadap panas kuah laksa terbukti menjadi masalah.
Situs dewan kota Darwin saat ini telah menyediakan pedoman tentang pengalihan dari plastik sekali pakai ke plastik ramah lingkungan ini, termasuk alternatif yang lebih disukai bagi pemilik kios dan apa yang dapat dilakukan konsumen untuk mengurangi ketergantungan mereka pada plastik sekali pakai.
Namun, bioplastik - zat yang terbuat dari sumber organik - harus diproses di fasilitas pengomposan komersial.
Sementara dewan saat ini tidak memiliki fasilitas seperti itu, dan mereka baru saja menyelesaikan proses tender untuk membangunnya.
Polly Banks, manajer umum dewan layanan masyarakat dan peraturan, memperkirakan bahwa 30 persen kios di kota Darwin telah bebas dari plastik.
Dia menggambarkan itu sebagai hasil yang luar biasa, dan mengatakan 70 persen lainnya belum akan menghadapi hukuman.
"Kami tidak akan mengambil pendekatan penegakan hukum pada tahap ini," katanya.
"Kami akan menghabiskan tahun pertama dengan pendidikan yang benar-benar mendidik, bekerja dengan para penjual pasar untuk mendorong mereka menggunakan sisa stok kemasan plastik sekali pakai mereka dan merangkul berbagai alternatif."
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina