Laut Tercemar Limbah Misterius, Ribuan Ikan Mati Terapung

Laut Tercemar Limbah Misterius, Ribuan Ikan Mati Terapung
Salah seorang nelayan tradisional di Kawal, Bintan. Foto : Nikolas Panama/Antara

jpnn.com, BINTAN - Perairan di Kawal, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, setiap akhir tahun rutin tercemar limbah hingga menyebabkan ribuan ikan mati mendadak.

Salah seorang nelayan, Yoyok, di Kawal mengatakan pencemaran limbah terparah terjadi pada akhir 2019 lalu.

"Setiap akhir tahun, seperti yang terjadi baru-baru ini, ada kiriman limbah di perairan tempat kami mencari nafkah. Ikan dan kepiting banyak yang mati," ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai pencari kepiting (ketam) itu.

Yoyok mengungkapkan limbah tersebut berwarna biru, bahkan air di Perairan Kawal juga tampak membiru.

Ikan mengapung seketika itu. Banyak warga sekitar yang mengambil ikan yang mengapung tersebut.

Pencemaran di perairan itu juga menyebabkan ketiping mati. Hal itu menyebabkan nelayan penangkap kepiting mengalami kesulitan menangkap buruannya.

"Saya tidak mengetahui pasti siapa yang membuang limbah ini ke perairan, tetapi ini setiap akhir tahun ada," katanya.

Yoyok mengatakan petugas dari pemerintah sudah mengambil sampel air yang tercemar limbah, tetapi sampai sekarang belum diketahui apa hasilnya.

Setiap akhir tahun perairan dna laut rutin tercemar limbah di Bintan hingga menyebabkan ribuan ikan mati mendadak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News