Lawan Kebijakan Tarif Impor AS, Ketum JAMAN: Siapkan Strategi untuk Perkuat Kemandirian Nasional

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN), A. Iwan Dwi Laksono, SE, menegaskan bahwa pengenaan tarif resiprokal AS bukan hanya masalah diplomatik, tetapi juga memerlukan langkah-langkah struktural untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional.
Dalam rilis media yang disampaikan, Iwan menggarisbawahi urgensi penguatan kemandirian di lima sektor strategis sebagai respons terhadap tantangan kebijakan luar negeri yang kian kompleks.
Iwan menekankan pentingnya penguatan perekonomian berbasis komunitas.
“Kembali melirik desa dan warga desa sebagai subjek ekonomi sangat penting. Kita perlu memperkuat kembali keunggulan komparatif yang dimiliki setiap daerah untuk menciptakan produk lokal yang berkualitas,” ujarnya.
“Saat ini, kemandirian pangan dan energi menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Ini bukan hanya untuk mengurangi ketergantungan pada impor, tetapi juga untuk memperkuat daya saing Indonesia di pasar global,” tambahnya.
Dalam pandangannya, sektor maritim dan iptek juga diharapkan dapat berperan dalam menciptakan inovasi dan teknologi yang mendukung kedaulatan nasional.
Iwan juga menyoroti pentingnya diplomasi perdagangan yang baik dengan AS, tetapi menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh dijadikan tempat pembuangan barang-barang yang tidak laku di pasar internasional.
“Kita harus menjaga kepentingan nasional,” tegasnya, mengingatkan akan risiko yang dihadapi jika produk-produk tersebut masuk ke dalam pasar domestik.
Pengenaan tarif resiprokal AS bukan hanya masalah diplomatik, tetapi juga memerlukan langkah-langkah struktural untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional.
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Antisipasi Dampak Tarif Resiprokal AS, Bea Cukai Jaring Masukan Pelaku Usaha Lewat CVC
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Sarifah Desak Pemerintah Tetapkan Dubes untuk AS guna Hadapi Kebijakan Tarif Impor Trump
- Bertemu Dubes AS, Airlangga Bakal Menyiapkan Insentif Fiskal-Nonfiskal untuk Dorong Impor Produk AS
- Antisipasi Dampak Tarif Resiprokal AS, Prabowo Perintahkan Bentuk Satgas PHK