Layanan Wisata di Yogyakarta, Bali dan Lombok Sudah Tak Sabar Menunggu New Normal


Ahmad berharap keadaan akan segera pulih dalam 1-2 bulan mendatang.
"Jika Oktober secara global masih ada peningkatan kasus, maka sektor pariwisata akan mati suri berkepanjangan," katanya.
Tidak saja bisnis besar, namun juga perorangan
Dampak pandemi COVID-19 tidak saja dirasakan oleh bisnis besar, namun juga warga perorangan yang menggantungkan hidup dari sektor pariwisata.
Karena itu beberapa diantara mereka terpaksa beralih kegiatan sambil menunggu kehidupan pulih kembali.
Made, yang meminta tidak disebut nama belakangnya, sudah belasan tahun menjadi sopir dan menyewakan mobilnya untuk turis.
"Saya sudah selama 3 bulan ini menjadi petani. Saya menanam pisang, dan sayuran yang cukuplah untuk kosumsi sendiri," katanya kepada ABC Indonesia.
"Order bawa tamu sudah tidak ada sama sekali selama tiga bulan ini," katanya.
Meskipun pandemi COVID-19 belum berakhir di Indonesia, layanan wisata di tiga kawasan wisata popular, seperti Yogyakarta, Bali dan Lombok sudah tidak sabar menunggu kebijakan new normal
- Bromo Jadi Tujuan Wisatawan Mancanegara, Khofifah Cetak SDM Siap Kerja Lewat SMKN Sukapura
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas