Layanan Wisata di Yogyakarta, Bali dan Lombok Sudah Tak Sabar Menunggu New Normal

Layanan Wisata di Yogyakarta, Bali dan Lombok Sudah Tak Sabar Menunggu New Normal
Turis mancanegara di Bali. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

"Namun ini tergantung dari pemerintah provinsi dan pemerintah daerah juga. Meski diberikan restu, mereka ingin me-review dulu karena kekhawatiran ada gelombang kedua wabah."

Sejauh ini menurut Ahmad, daerah seperti Jawa Barat, Yogyakarta dan Bali masih belum mau membuka destinasi wisatanya," tambah Ahmad.

Di Gili Terawangan sendiri, menurut Ahmad Kusuma, sekarang sedang dilakukan persiapan dan sosialisasi Protokol Kesehatan gabi sektor pariwisata.

"Tanggal 11 Juni akan dilakukan pengasapan di seluruh pulau tersebut dengan pemda, penggiat wisata dan masyarakat," katanya lagi.

Resor 'Black Penny' yang Ahmad memiliki 23 unit vila yang bisa menampung 50 tamu, 1 restoran dengan kapasitas tempat duduk untuk 100 orang, dan 1 bar dan restoran dengan kapasitas 150 orang.

Selama tiga bulan terakhir, menurut Ahmad, hampir tidak ada kegiatan ekonomi di Pulau Gili Terawangan karena pembatasan penerbangan internasional dan larangan perjalanan di dalam negeri.

"Sebelum pandemi, ada sekitar 2500 sampai 3 ribu orang yang datang ke 3 pulau Gili yang ada," kata Ahmad lagi.

"Di masa normal di vila kami, untuk restoran kami bisa melayani sekitar 7 ribu sampai 8 ribu orang, sementara vila 500-600 orang setiap bulannya."

Meskipun pandemi COVID-19 belum berakhir di Indonesia, layanan wisata di tiga kawasan wisata popular, seperti Yogyakarta, Bali dan Lombok sudah tidak sabar menunggu kebijakan new normal

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News