Layanan Wisata di Yogyakarta, Bali dan Lombok Sudah Tak Sabar Menunggu New Normal
Sekarang, menurut Lisa, rata-rata yang datang hanya sekitar 20 orang, padahal kapasitas restoran tersebut bisa memuat 200 orang.
Karena itu, pihak restoran memberlakukan pengurangan karyawan dan pengurangan jam kerja.
"Kami hanya masuk 15 hari dalam sebulan. Dan gaji yang kami terima mungkin hanya cukup untuk beli bensin," kata Lisa lagi.
Lisa menambahkan sejak dibuka kembali restorannya harus mengikuti aturan yang berlaku, seperti jam beroperasi.
"Biasanya restoran kami buka 24 jam tapi kami beroperasi hanya sampai jam 22.00."
"Ini karena batas akhir dari pemda hanya sampai jam 23.00 di mana restoran dan tempat hiburan harus tutup," kata Lisa lagi.
Restoran seperti House of Raminten juga harus memenuhi protokol kesehatan.
"Kita yang buka pun selalu ada pengawasan dari Satpol PP. Dari buka hingga sekarang kita sudah didatangi kira-kira 3 kali." kata Lisa.
Meskipun pandemi COVID-19 belum berakhir di Indonesia, layanan wisata di tiga kawasan wisata popular, seperti Yogyakarta, Bali dan Lombok sudah tidak sabar menunggu kebijakan new normal
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- 10 Tahun, DoggyHouse Records Rayakan Bareng Dubyouth Hingga Megatruh Soundsystem
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara