Lebaran Sudah dekat, Utang Masih Menumpuk

Andai katanya biaya hidup itu bisa ditekan pemerintah, nelayan tidak terlalu kelabakan. Kondisi itu bukan mengada-ngada. Mayoritas rumah nelayan di sana sederhana. Kayu, bahkan ada yang jendela depannya tidak berpenutup. Tidak sedikit rumah yang sebenarnya adalah gubuk.
Edy Rahmat warga yang punya lahan dekat objek wisata pantai di sana mengatakan. Dari dulu kehidupan nelayan tidak berubah. Padahal kekayaan alam melimpah. "Ada yang salah memang. Karena bos ikan yang menjual dengan cara sederhana berkali-kali bisa naik haji," ujarnya.
Dia berharap pemerintah mau serius membantu nelayan. Tidak sulit kata dia. Bisa dengan cara membuat pengolahan ikan. Atau tempat penampungan ikan. "Intinya nelayan itu perlu makan. Mereka terpaksa jual ikan murah. Padahal ikan itu banyak yang ekspor ke luar daerah."(by/ran)
Sudirman, seorang nelayan, berharap bisa menangkap kepiting yang banyak, untuk membayar utang dan merayakan lebaran.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- HNSI: Koperasi Desa Merah Putih Momentum Tingkatkan Taraf Hidup Nelayan
- Kakorlantas Polri Apresiasi Upaya Polda Riau Jaga Keamanan Lewat Operasi Ketupat
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif
- PIK2 Diserbu 500 Ribu Wisatawan Selama Libur Lebaran 2025
- Pengguna MyPertamina Meningkat Pada Periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025
- Booth Camilan Sehat dan Aktivitas Seru Warnai Jalur Mudik 2025