Lebih Menguntungkan Angkat Honorer K2 Ketimbang CPNS Baru

Lebih Menguntungkan Angkat Honorer K2 Ketimbang CPNS Baru
Ilustrasi Honorer K2. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kemampuan guru PNS baru yang minim pengalaman mendapat sorotan dari honorer K2 di DKI Jakarta.

Menurut Rusman, koordinator Aliansi K2 Indonesia (AK2I) DKI Jakarta, guru PNS baru yang usianya 23-25 tahun sangat jelek cara mengajarnya.

"Mereka rata-rata tidak sabar saat menghadapi anak-anak. Maunya buru-buru selesai, meski anak didiknya belum paham materi yang diajarkan," kata Rusman kepada JPNN.com, Minggu (1/9).

Sangat berbeda dengan guru honorer K2 yang kaya pengalaman. Anak-anak lebih tenang menerima pelajaran dan orang tua pun senang.

BACA JUGA: Pentolan Honorer K2 Tuding Banyak Guru PNS Baru tak Bisa Kerja, Masa sih?

"Guru baru memang lulusan perguruan tinggi dan fresh graduate. Namun, mengajar itu passion. Kalau tidak mencintai profesi guru, bawaannya jadi enggak enjoy. Akhirnya ngajarnya asal dan anak-anak tidak paham materi," tuturnya.

Dia melanjutkan, tidak mudah mendapatkan guru yang punya kemampuan mengajar baik. Sehingga pemerintah dinilai memboroskan uang negara karena membayar guru PNS yang tidak tahu mengajar. Guru PNS baru hanya jago teori, tetapi implementasi rendah.

"Dipikir mengajar itu gampang. Kalau enggak cinta dan ikhlas, susah menghadapi anak-anak dengan beragam karakter. Nah itu tidak setahun dua tahun bisa didapat, tapi lama," terangnya.

Menurut Rusman, seharusnya pemerintah mengangkat honorer K2 jadi CPNS karena lebih kaya pengalaman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News