Lebih Sering Membaca Alquran atau Buka WhatsApp?

Lebih Sering Membaca Alquran atau Buka WhatsApp?
Dua pemuda mengisi Ramadan dengan membaca Alquran. Foto: Ricardo/JPNN.com

Alquran turun kepada Nabi Muhammad maka jadilah Beliau pemimpin seluruh makhluk.

Alquran datang kepada umat Nabi Muhammad maka jadilah mereka sebaik-baiknya umat.

Alquran turun di Bulan Ramadan, maka jadilah Ramadan sebagai bulan yang paling utama.

Alquran turun pada malam Lailatul Qadar, maka jadilah malam itu malam yang paling mulia.

Maka bagaimanakah jika Alquran turun di hati (melazimkan membaca Al Quran)?

Ramadan sebagai Bulan Alquran selayaknya menjadi hari-hari yang diisi dengan tilawah Alquran, tetapi waktu yang terbatas hanya 29-30 hari itu pun seringkali bernasib tragis.

Waktu untuk membaca Alquran justru dikalahkan dengan waktu untuk membaca media sosial (medsos), khususnya WhatsApp (WA) atau justru berleha-leha dengan televisi daripada iqra Alquran.

Padahal, keistimewaan juga disebutkan dalam beberapa sabda Rasulullah SAW, di antaranya "Afdholu ibadati ummati qiroatul Quran" (Ibadah umatku yang paling utama adalah membaca Alquran - HR Dailami).

Bacalah Alquran, karena sesungguhnya Alquran itu akan datang pada Hari Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi yang membacanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News