Ledakan Dahsyat di Lebanon Berpotensi Memicu Krisis Pangan
jpnn.com, BEIRUT - Ledakan dahsyat yang menghancurkan pelabuhan Beirut, Selasa (4/8), dapat berdampak panjang bagi Lebanon.
Tak hanya membunuh 78 orang dan melukai ribuan lainnya, ledakan tersebut juga berpotensi memicu krisis pangan di negara yang tengah dilanda krisis ekonomi tersebut.
Untuk diketahui, Lebanon adalah negara yang sangat bergantung kepada impor untuk memenuhi kebutuhan pangan 6 juta penduduknya. Sementara pelabuhan Beirut adalah pintu masuk utama bagi barang-barang dari luar negeri.
Dilansir Reuters, ledakan yang disebabkan 2.750 ton amonium nitrat tersebut telah menghancurkan semua bangunan di pelabuhan tersebut. Bisa dipastikan tidak akan ada kapal yang merapat di pelabuhan itu dalam waktu dekat.
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan Beirut saat ini sedang berduka dan Lebanon menghadapi sebuah bencana.
"Kepada rakyat Lebanon, hari ini adalah hari yang sangat menyedihkan dan menyakitkan. Beirut berduka. Lebanon menghadapi sebuah bencana," ujar Hassan Diab.
"Ini adalah bencana nasional yang besar. Foto-foto dan video-video yang ada sangat menggambarkan tragedi ini dan menerjemahkan lingkup malapetaka yang berdampak untuk Lebanon," ujar dia. (ant/dil/jpnn)
Ledakan dahsyat yang menghancurkan pelabuhan Beirut, Selasa (4/8), dapat berdampak panjang bagi Lebanon
Redaktur & Reporter : Adil
- Membangun Peradaban Cinta Lingkungan
- Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O/ UNIFIL Laksanakan Salat Idulfitri di KBRI Beirut
- Kementan Dorong Penggunaan Padi Organik untuk Menghadapi Krisis Pangan Dunia
- Peran Generasi Muda dalam Mengatasi Krisis Pangan
- Jokowi: Bansos Sampai Juni Dulu, Kalau Ada Duit, Dilanjutkan
- Hasil Piala Asia 2023: Tajikistan Mencetak Sejarah, Qatar Sempurna