Legislator Geram, Harga Minyak Goreng Tak Kunjung Stabil
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mengaku geram harga minyak goreng di pasaran terus merangkak naik.
Di sisi lain konsumsi komoditas akan terus meningkat, terutama dalam menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Martin mengaku telah mengingatkan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi untuk segera melakukan intervensi pasar. Namun, sampai saat ini harga minyak goreng belum terkontrol.
“Ini sudah terlalu lama dibiarkan. Akhir tahun seperti saat ini kebutuhan minyak goreng sudah pasti meningkat. Sementara, kita belum melihat solusi apa yang diberikan Kementerian Perdagangan,” ujar Martin.
Ketua DPP Partai NasDem itu juga menyinggung tentang Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) mengenai harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng yang masih berlaku.
HET minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp 11 ribu per liter atau 0,8 kilogram.
Namun, kenyataannya saat ini harga minyak goreng curah tembus Rp 17.800 per kilogram dan yang bermerek mencapai Rp 19 ribu hingga Rp 19.450 per kilogram.
“Pemerintah telah menetapkan HET melalui peraturan menteri, tetapi pada praktiknya, ketentuan itu diabaikan dan tidak ada sanksi bahkan bagi pelaku usaha,” ungkap legislator itu.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mengaku geram lantaran kenaikan harga minyak goreng di pasaran.
- Pembekalan Teknologi Digital untuk Nasabah PNM Terus Digeber
- BRI Lakukan Buyback, Ini Sebabnya
- Pesan Muhammadiyah soal Pengelolaan Tambang: Harus Berkesinambungan
- Maluku dan NTT Punya Segudang Potensi, tetapi Menghadapi Banyak Masalah
- Rasio NPL Bank Mandiri Terjaga di Level 1,02 Persen selama Kuartal I 2024
- Halving Bitcoin Usai, Begini Prediksi Upbit soal Prospek Pasar Kripto Indonesia