Lempeng Tektonik Bergerak Sangat Lambat, Bakal Ada Gempa Besar?

Lempeng Tektonik Bergerak Sangat Lambat, Bakal Ada Gempa Besar?
Model gravitasi laut Atlantik Utara. Titik-titik merah menunjukkan lokasi gempa bumi dengan kekuatan di atas 5,5 dan menyorot lokasi sebaran gunung api dasar laut. Foto: ANTARA/HO-David Sandwell

jpnn.com, JAKARTA - BMKG menyebutkan bahwa semua lempeng tektonik terus bergerak, tetapi berjalan dalam tempo yang sangat lambat.

"Jadi pergerakannya itu sangat kecil dan lambat sekali. Tetapi (lempeng tektonik) itu terus bergerak," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dilansir Antara, Selasa (26/5).

Ia menyampaikan hal itu untuk menanggapi perkiraan ilmuwan, seperti dikutip dari Livescience bahwa lempeng tektonik di Samudera Hindia akan terpecah menjadi dua.

Rahmat mengatakan bahwa semua lempeng tektonik pada dasarnya terus mengalami pergerakan. Namun, pergerakan itu terjadi dalam waktu yang sangat lambat dan sangat kecil berdasarkan ukuran.

Pergerakan itu terjadi karena lempeng tektonik tersebut, katanya, berdiri di atas sebuah cairan magma yang menyebabkannya terus bergerak.

"Semua lempeng tektonik itu berdiri di atas sebuah cairan likuid. Kemudian bergerak, tapi bergeraknya itu sangat pelan," katanya.

Hamparan benua yang terbentuk saat ini, kata dia, merupakan hasil dari pergerakan yang terjadi sejak jutaan tahun yang lalu.

Pergerakan itu sering kali menyebabkan gempa bumi sehingga beberapa lempeng saling bergerak dan saling bertemu. Namun, ia mengatakan pergerakan tiap-tiap lempeng tersebut berbeda-beda.

BMKG menyebutkan bahwa semua lempeng tektonik terus bergerak, tetapi berjalan dalam tempo yang sangat lambat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News