Leonowens S.P., Penulis 30 Buku Karya Sastra dalam Setahun
Kirim Naskah Harus Turun Gunung Sejauh 125 Km
Minggu, 03 Oktober 2010 – 08:12 WIB
Tidak hanya soal internet. Leon kadang juga terganggu oleh listrik di tempatnya bekerja yang tiba-tiba padam saat dia sedang asyik-asyiknya menulis di komputer. Segala sesuatunya menjadi sulit karena fasilitas telekomunikasi yang terbatas.
Pada 2006 dan 2007, saat teknologi internet belum semodern sekarang, dia pernah mendapati pengalaman buruk. E-mail berisi naskah buku-buku yang dikirimkannya ke penerbit di-hack (jebol) orang lain. "Naskah saya dihambur-hamburkan ke milis-milis. Saya betul-betul sedih," ujarnya.
Leon pun terpaksa merevisi ulang naskah-naskah siap terbit tersebut. Maka, mau tidak mau, Leon harus naik turun gunung untuk mengirimkan naskahnya. Meski begitu, dia tidak pernah menyerah dengan kondisi itu. "Memang dibutuhkan tekad dan kesabaran untuk terus menulis dan berkarya. Sejarah menunjukkan, hanya orang-orang yang memiliki tekad kuat yang akan dapat menembus rintangan apa pun, bahkan yang melampaui batas nalar kita sendiri," ungkapnya.
Pada 2009 hasrat menulisnya semakin menggebu. Dalam sebulan Leon bisa melahirkan 2"3 buku dengan topik dan isi yang berbeda. Misalnya, trilogi Karmakala, Ragakala, dan Arcakala. Dia juga membuat trilogi buku yang lain, yaitu Kandelar, Genevieve, dan Saint Leon. Sebagian buku karya Leon menitikberatkan bangunan logika pemikiran, sebagian lagi pada perasaan atau seni mengelola perasaan.
Berada di atas gunung dengan fasilitas minim tidak membuat Leonowens S.P. tinggal diam. Berkat kerja kerasnya, pria 33 tahun itu sukses mencetak
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor