Leonowens S.P., Penulis 30 Buku Karya Sastra dalam Setahun
Kirim Naskah Harus Turun Gunung Sejauh 125 Km
Minggu, 03 Oktober 2010 – 08:12 WIB
Keinginan itu terwujud setelah dia bekerja di perusahaan agribisnis sebagai public relation manager. Dia harus tinggal di ladang perkebunan luas di pegunungan Pematang Siantar, Sumatera Utara, sejak empat tahun lalu.
Lokasi ladang itu sangat jauh, sekitar 125 kilometer dari Medan. Tak ayal, Leon harus bersusah payah "turun gunung" jika ingin melakukan aktivitas peradaban modern, seperti berinternet atau berbelanja di supermarket.
"Kalau mau ngirim e-mail atau memperbaiki komputer yang rusak, ya harus ke Medan yang ditempuh seharian dengan perjalanan darat," kata peraih The Best Writer Nederlands 2007 itu.
Selain terpencil, di rumah Leon, sinyal telepon seluler tidak selalu ada. Karena itu, dia lebih suka menggunakan SMS untuk berkomunikasi dengan teman-temannya. Tak heran, ketika ingin mengirimkan esai, solilokui, puisi, prosa liris, aforisme, artikel lepas, atau monolog ke media atau penerbit, Leon harus turun gunung. Dia mesti ke Medan untuk mencari internet. "Dan, naskah harus saya ketik rapi terlebih dahulu baru saya bawa ke Medan untuk dikirim via e-mail," lanjutnya.
Berada di atas gunung dengan fasilitas minim tidak membuat Leonowens S.P. tinggal diam. Berkat kerja kerasnya, pria 33 tahun itu sukses mencetak
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor