Lepas Ekspor Mete dari Makassar, Mentan: Aktivitas Pertanian Tidak Boleh Berhenti

Lepas Ekspor Mete dari Makassar, Mentan: Aktivitas Pertanian Tidak Boleh Berhenti
Mentan melepas ekspor komoditas pertanian dari Sulawesi Selatan. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditas pertanian kacang mete dan olahannya minyak CNSL (cashew nut shell liquid) berikut juga dengan komoditas lainnya seperti dedak gandum, merica dan cengkeh dengan total nilai ekspor komoditas sejumlah 23,7 milyar dari Salodong, Makassar, hari ini Rabu (22/4).

"Hari ini kami melepas ekspor mete ke Eropa dan Amerika ada lima kontainer, dan terus ada pelet ke China dan itu sangat besar nilainya," ungkap Mentan pada kesempatan tersebut.

Lebih lanjut Mentan mengungkapkan, ekspor komoditas pertanian kali ini merupakan bentuk nyata kegiatan sektor pertanian yang dilakukan mendukung perekonomian dengan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat ditengah merebaknya wabah covid-19.

"Mete itu lebih banyak dikerjakan dengan padat karya dari orang-orang untuk memastikan pangan harus tetap tersedia, dan disitulah posisi kami hari ini demi kepentingan-kepentingan secara menyeluruh. Aktivitas pertanian tidak boleh berhenti, namun tetap harus memperhatikan kesehatan," jelas Mentan.

Sudah menjadi gambaran nyata di tengah masyarakat saat ini wabah Covid-19 memang tidak hanya berdampak kepada kesehatan, tetapi juga kepada ekonomi secara global.

Oleh karena itu Mentan menjelaskan kegiatan ekspor kali merupakan jalan keluar mendukung perekonomian dengan mengorientasikan medical solution juga sekaligus bertujuan kepada ketahanan pangan masyarakat.

"Padat karya disini saja ada 1.200 orang, perekonomian pertanian tetap jalan. Kita lihat disini mereka mengikuti manual manual kesehatan yang ada, cuci tangan pun (di wastafel) dilakukan tidak boleh kurang dari satu meter", tambahnya.

Lebih lanjut Mentan mengungkapkan dukungannya terkait pengembangan komoditas mete yang banyak dihasilkan dari para petani di seluruh wilayah Sulawesi, Nusa tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur ini.

Menyan mengingatkan agar aktivitas pertanian tidak boleh berhenti meski Indonesia tengah dilanda wabah COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News