Lepas Jilbab, Berdandan Klimis, Ngaku Punya Teman Dekat
.jpg)
”Masih butuh banyak biaya, semoga ada rezeki. Saya tidak ingin membebani orang tua. Makanya, saya juga merintis usaha laundry di rumah,” ucapnya dengan suara berat layaknya laki-laki.
Tarmini, ibu Sri, juga menyatakan lega setelah pengadilan menetapkan anaknya sebagai laki-laki. Dia berharap yang terjadi kepada anak sulungnya itu tidak disalahpahami.
”Kondisi anak saya bukan mengubah kelamin, tetapi hanya mengubah status,” tutur Tarmini.
Dukungan tak henti-henti juga datang dari seorang kawan spesial Sri. Dia bernama Birja. Perempuan itulah yang disebut Sri sebagai teman dekat. Menurut Sri, Birja-lah yang menjadi alasan sekaligus semangatnya untuk mengukuhkan identitas sebagai lelaki sejati.
”Saya belum punya target menikah dalam waktu dekat. Insya Allah di umur 28 tahun nanti. Sekarang mau fokus cari uang dulu, mengejar karir. Ke depan, semoga semuanya dipermudah,” tambah pria dengan berat badan 100 kg itu.
Harapan akan masa depan juga dia paparkan dengan gamblang, termasuk rencana menyelenggarakan seminar atau talk show tentang perjalanan hidupnya. Kegiatan itu sekaligus dimaksudkan sebagai ajang penggalangan dana untuk biaya penyempurnaan kondisi fisiknya sebagai laki-laki. Dia mengaku sangat kekurangan dana dan berharap ada dermawan yang peduli akan kondisinya. Sebab, sebagai seorang yang baru lulus kuliah, tidak mudah bagi dia mendapatkan pekerjaan. Sementara itu, hasil usaha laundry yang dia rintis di rumah tidak bakal cukup untuk membiayai operasi penyempurnaan kelaminnya yang mencapai Rp100 juta.
”Semoga ikhtiar saya mendapat rida dari Allah SWT. Saya yakin itu,” tandas Sri.(*/c11/ari)
Langkah Sri Wahyuni begitu mantap sesaat setelah MC memanggil namanya Selasa kemarin (2/9). Dia terlihat percaya diri berjalan di hadapan sekitar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu