Lestari Moerdijat Ungkap Solusi Menekan Tingginya Produksi Sampah Makanan di Indonesia

Lestari Moerdijat Ungkap Solusi Menekan Tingginya Produksi Sampah Makanan di Indonesia
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menyampaikan diperlukan strategi dan kolaborasi yang tepat dan kuat untuk menekan tingginya produksi sampah makanan di Indonesia. Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

Namun, kata legislator dari Dapil Jawa Tengah II itu, ironinya Indonesia belum menyiapkan kebijakan yang memadai untuk mengurangi produksi sampah makanan.

Dia menyampaikan berdasarkan kajian Bappenas bersama sejumlah lembaga menunjukkan bahwa Indonesia membuang sampah makanan sekitar 23-48 juta ton per tahun pada periode 2000-2019 atau setara dengan 115-184 kilogram per kapita per tahun.

Kajian itu menyebutkan sampah makanan menumpuk. karena bahan makanan mentah yang belum diolah kemudian dibuang ketika proses pemilahan.

Rerie sangat berharap tata kelola pangan terutama pengelolaan komoditas lokal dapat menjadi perhatian bersama dan terus ditingkatkan efektivitasnya untuk menekan seminimal mungkin produksi sampah makanan nasional.

Deputi II Bidang Kerawanan Pangan Dan Gizi Badan Pangan Nasional Nyoto Suwignyo menyampaikan pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya untuk mencegah terjadinya food loss dan food waste.

Menurut Nyoto, food loss biasanya terjadi pada fase produksi, pascapanen atau penyimpanan hingga pemrosesan pangan, sedangkan food waste biasanya terjadi pada fase distribusi, pemasaran hingga konsumsi pangan.

"Tren food loss di Indonesia cenderung turun bila dilihat dari capaian 61 persen pada 2000 menjadi 45 persen pada 2019. Sebaliknya, tren food waste pada periode yang sama justru meningkat dari 39 persen pada 2000 menjadi 55 persen pada 2019," ungkap Nyoto.

Melihat kondisi itu, kata Nyoto, food waste memerlukan perhatian khusus dalam Gerakan Selamatkan Pangan. Pangan yang berpotensi menjadi food waste dikenal sebagai pangan berlebih.

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengungkapkan solusi untuk menekan tingginya produksi sampah makanan di Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News