Lestarikan Seni Budaya, TNI AL dan LIP Gelar Lakon Pandowo Boyong

Lestarikan Seni Budaya, TNI AL dan LIP Gelar Lakon Pandowo Boyong
Lestarikan Seni Budaya, TNI AL dan LIP Gelar Lakon Pandowo Boyong. Foto: dok. LIP

Direktur Museum Rekor Dunia Indonsia (MURI) Aylawati Sarwono mengatakan bahwa sosok Pandawa lima relevan dengan semangat dan nilai-nilai Pancasila.

"Intinya boyongnya Pandawa ke Astina menjadi pesan moral masyarakat agar lebih memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila," kata Aylawati Sarwono, dalam keterangannya, Jumat (9/12).

Dia menjelaskan bahwa Puntadewa adalah simbol ketuhanan yang menjadi sila pertama dalam Pancasila. Bimasena yang adil dan penuh rasa kemanusiaan, mewakili sila kedua Pancasila.

Ajruna mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan yang dinyatakan dalam sila ketiga Pancasila. Nakula menyimbolkan sila keempat, yaitu permusyawaratan masyarakat. Sedangkan kembarannya, Sadewa simbol dari sila kelima, yakni keadilan sosial yang benar-benar adil.

"Wayang orang produksi LIP selalu dikemas dengan balutan teknologi modern dan disajikan dalam bentuk yang sangat entertaining dan mudah dimengerti, layaknya pertunjukan ala broadway," beber istri dari budayawan Jaya Suprana ini.

Aylawati pun berharap kesenian panggung wayang orang bisa mendapat tempat lebih besar di hati masyarakat Indonesia, khususnya para generasi muda.

Keterlibatan TNI AL dalam pagelaran seni budaya ini sebagai bukti KSAL Yudo Margono sangat peduli dalam pelestarian seni budaya warisan leluhur bangsa. (jlo/jpnn)

TNI AL berkolaborasi dengan LIP menggelar lakon Pandowo Boyong untuk melestarikan seni budaya bangsa.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News