LETEH PARAH! TKP Aksi Barbar Debt Collector Diperciki Tirta, Pakai Lima Jenis Ayam

LETEH PARAH! TKP Aksi Barbar Debt Collector Diperciki Tirta, Pakai Lima Jenis Ayam
Krama Banjar Sanga Agung menggelar upacara Caru Panca Sata, Kamis (29/7), untuk menetralisir aura negatif pasca aksi barbar debt collector menghabisi De-Budi. (Agung Bayu/Bali Express)

jpnn.com, DENPASAR - Untuk menetralisir aura seram di lokasi penebasan Gede Budiarsana alias De-Budi di simpang Jalan Subur – Kalimutu, Monang-Maning, Denpasar, krama Banjar Sanga Agung menggelar upacara Caru Panca Sata, Kamis (29/7).

Upacara ini untuk menetralisir aura negatif lantaran lokasi penebasan yang dilakukan para debt collector itu dianggap leteh (kotor).

Upacara Caru Panca Sata tidak hanya digelar di TKP penebasan, tapi juga di kantor PT. Beta Mandiri Multi Solution di Jalan Patuha VII No.9C yang menjadi titik awal keribitutan.

Selain banten, krama setempat menyiapkan lima jenis ayam sebagai simbol rajas. “Penyucian ini ke semua arah, timur, selatan, barat, utara dan tengah,” ujar pemangku upacara AA Aji Mangku Sugiarta dikutip dari Baliexpress.id.

Menurut AA Aji Mangku Sugiarta, inti upacara adalah memberitahu dewata-dewati sebagai manifestasi Ida Sang Hyang Widi Wasa bahwa ada penyucian di TKP aksi barbar para debt collector.

Untuk diketahui, Caru berasal dari kata car yang berarti penyucian, pengembalian ke alam yang semestinya.

“Jadi semua hal dan aura yang tidak baik terjadi pada waktu pembunuhan, dikembalikan. Dan juga roh yang pernah tertinggal,

terpercik di sini (lokasi kejadian) pada waktu pembunuhan dikembalikan kepada Sukma Sarira yang meninggal agar dia tenang di alam sana,” tandasnya,

Untuk menetralisir aura negatif di TKP aksi barbar debt collector menghabisi De-Budi, warga setempat menggelar upacara Caru Panca Sata, Kamis (29/7).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News