Lewat Cara Ini Ganjar Cegah Nepotisme dan Jual Beli Jabatan di Jateng

Lewat Cara Ini Ganjar Cegah Nepotisme dan Jual Beli Jabatan di Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto dok Pemprov Jateng

jpnn.com, JAWA TENGAH - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencegah praktik nepotisme dan jual beli jabatan lewat digitalisasi manajemen talenta Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dengan sistem merit berbasis Smart Birokrasi, Ganjar menyaring ASN dengan indikator talenta untuk promosi atau mustasi.

Penerapan sistem Smart Birokrasi ditunjukkan dengan layanan manajemen talenta yang tersedia. Saat ini, Ganjar menerapkan aplikasi digital terintegrasi mulai e-jabatan fungsional, e-mutasi, dan e-file.

Analis SDM Aparatur Ahli Muda Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Surakarta Nirwan Pambudi mengatakan, Ganjar berhasil menggerus budaya titipan atau setoran dengan sistem tersebut.

Pasalnya, terobosan Ganjar menjadi kiblat bagi BKD di kabupaten/kota se-Jateng.

"Kami mengapresiasi indeks meritokrasi provinsi dengan kategori nilai Sangat Baik. Jadi menurut kami layak mendapatkan penghargaan di nasional. Kami pun berusaha menerapkan sistem ini dalam perekrutan ASN," ujar Nirwan, Kamis (8/12).

Nirwan menyebut sistem meritokrasi yang diciptakan Ganjar di Pemprov Jateng menjadi rujukan provinsi lain. Hal itu dibuktikan dengan Anugrag Meritokrasi Tahun 2021 dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) memberikan Anugerah Meritokrasi Tahun 2021.

Dalam penghargaan itu, Jateng unggul dengan poin 335,5 atau kategori Sangat Baik.

Ganjar Pranowo dinilai berhasil menggerus budaya titipan atau setoran dengan sistem tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News