Lewat Seminar Nasional Politik Pembangunan Pertanian, Petani Muda Diajak Melek Smart Farming

Lewat Seminar Nasional Politik Pembangunan Pertanian, Petani Muda Diajak Melek Smart Farming
Seminar nasional bertajuk Politik Pembangunan Pertanian di Indonesia : Quo Vadis, yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta, Kamis (24/2). Foto: Humas Kementan

Barulah berikutnya pemanfaatan mesin-mesin pertanian, yang dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi sehingga proses produksi bisa lebih cepat.

Terakhir, yakni pemanfaatan Internet of Think (IoT), guna efektivitas waktu.

“Sekarang semua bisa diotomatisasi melalui IoT, seperti pengolahan tanah menggunakan traktor kendali jarak jauh,” sambung Dedi.

Beberapa contoh pemanfaatan smart farming ini telah diaplikasikan di sejumlah politeknik pertanian di Indonesia, misalnya metode hidroponik Water Culture System, dan NFT System (Nutrient Film Technique) oleh Polbangtan Medan, dan budi daya hidroponik dengan Smart Green House di Polbangtan Bogor.

Hadir pula sejumlah narasumber, seperti Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi, Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Indonesia Bayu Krisnamurthi, serta Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian yang juga owner Mitra Tani Parahyangan Sandi Octa Susila.

Pada kesempatan yang sama dilaksanakan lauching Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta secara simbolis oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Tak kalah pentingnya dilakukan penandatanganan MOU antara BPPSDMP Kementan dengan UMJ, sebagai bentuk kerja sama kedua pihak terkait pengembangan profesionalisme sumber daya manusia pertanian melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. (rhs/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Salah satu upaya untuk memecahkan kendala terkait lemahnya produktivitas pertanian, ialah dengan diterapkannya smart farming.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News