Libur Panjang, ini Titik Kemacetan di Sidoarjo

Libur Panjang, ini Titik Kemacetan di Sidoarjo
Kepadatan penumpang di Terminal Bungurasih. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SIDOARJO - Kesabaran pengendara yang melintasi sejumlah jalan protokol Sidoarjo diuji kemarin (22/12). Mereka harus mengelus dada karena volume kendaraan yang membeludak. Di tengah kota, kemacetan terasa di jalur yang mengarah ke utara (Surabaya) sejak Jalan Raya Buduran. Kondisi itu berlangsung mulai siang.

Jarak kemacetan tidak tanggung-tanggung, hingga Jalan Raya Waru. Sejumlah rekayasa dilakukan polisi agar kepadatan lalu lintas terurai. "Di beberapa titik, ditempatkan personel," tutur Kasatlantas Polresta Sidoarjo Kompol Fahrian Saleh Siregar.

Selain petugas dari polsek jajaran, personel Delta Speed Polresta Sidoarjo juga dikerahkan untuk mobile mencari simpul jalan yang menjadi penyebab penumpukan. Fahrian menerangkan, salah satu fokus pengaturan adalah simpang empat Gedangan.

Titik tersebut merupakan muara pertemuan kendaraan dari utara, selatan, timur, dan barat. "Lajur yang mengarah ke selatan (Sidoarjo, Red) diprioritaskan," ucap polisi dengan satu melati di pundak itu.

Fungsinya, jelas dia, mengurangi beban kepadatan di bundaran Aloha. "Untuk U-turn di depan RS Mitra Keluarga Waru, diberlakukan buka tutup," jelasnya.

Fahrian mengatakan, lonjakan volume kendaraan itu dipengaruhi libur panjang dan akhir pekan. Banyak warga yang turun ke jalan. Mereka diprediksi ingin menghabiskan waktu di tempat perbelanjaan atau sarana berkumpul lain di Surabaya. "Momentum malam Minggu," ungkapnya.

Menurut Fahrian, pihaknya akan siaga selama libur panjang karena potensi kemacetan terus mengintai setiap saat. "Kendaraan berat seperti truk juga dibatasi pada waktu tertentu," tambah dia.

Dia menerangkan, pembatasan kendaraan berat itu berlaku sejak Jumat (21/12) hingga tadi malam. Kecuali, truk yang membawa muatan bahan bakar, sembako, ternak, dan barang antaran. "Instruksi dari pimpinan atas, pembatasan kembali berlangsung pada 28-29 mendatang," paparnya. 

Luberan warga juga terlihat di Terminal Purabaya. Ribuan orang berdatangan sejak pagi untuk pergi ke berbagai tujuan dengan memanfaatkan libur Natal dan tahun baru (Nataru). Hingga tadi malam pukul 19.00, jumlah penumpang yang meninggalkan Terminal Purabaya mencapai 42.778 orang. Sementara itu, yang datang pada jam yang sama 26.347 orang. "Memang banyak yang meninggalkan Surabaya untuk berlibur," ujar Kasubnit Terminal Purabaya Imam Hidayat.

Mayoritas penumpang menyerbu bus antarkota dalam provinsi (AKDP). Juga, rute-rute yang mengarah ke kota dengan banyak tempat wisata. Yang paling diminati adalah rute Surabaya-Solo- Jogjakarta, disusul Surabaya-Malang dan Surabaya-Probolinggo-Banyuwangi.

Di Bandara Juanda, keramaian penumpang juga meningkat. Namun, jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah penumpang kali ini turun terhitung sejak Jumat (21/12) atau H-4 Nataru. Keberangkatan didominasi tujuan domestik. "Biasanya mau ke Bali atau Lombok buat jalan-jalan," ujar Kepala Komunikasi dan Legal Bandara Internasional Juanda Yuristo Ardhi Hanggoro. 

Yuristo mengatakan, tahun lalu ada 33.467 orang yang bepergian pada H-4 Nataru, sedangkan tahun ini hanya 28.018 orang. "Tapi, kemungkinan bertambah pasti ada. Bisa jadi dekat-dekat Natal baru berangkat," jelasnya. (edi/din/omy/bin/c11/ayi) 


pembatasan kendaraan berat itu berlaku sejak Jumat (21/12) hingga tadi malam. Kecuali, truk yang membawa muatan bahan bakar, sembako, ternak, dan barang antaran


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News