Liburan Nataru, Warga Surabaya Ramai-ramai Test Swab

Liburan Nataru, Warga Surabaya Ramai-ramai Test Swab
Ilusrasi petugas melakukan tes swab COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dia menolak rapid test maupun swab antigen karena ingin tes yang lebih akurat.

"Ya cari yang pasti-pasti saja karena ada orang tua di rumah dan punya penyakit penyerta. Alhamdulillah negatif hasilnya," katanya.

Diceritakannya, perlu perjuangan untuk bisa PCR. Sebab, sejak 24 Desember, National Hospital dipadati warga Surabaya yang ingin tes Swab. Rumah sakit ini dipilih karena harga tesnya lebih murah dibandingkan lainnya. Selain itu hasilnya lebih cepat diperoleh.

"Saya datang ke sini sejak 24 Desember, penuh terus. Karena setiap hari penuh, akhirnya saya nekat saja menunggu dan baru dapat giliran Senin (28/12) malam. Hasilnya dikirim lewat email dan negatif," ungkapnya.

Menurut Sandy, rata-rata yang melakukan Swab mandiri ini karena ingin berlibur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di luar kota.

Awalnya mereka ingin Swab antigen karena harganya Rp310 ribu. Namun, karena pelayanan hanya sampai pukul 19.00 WIB, akhirnya mereka putuskan tes PCR yang tersedia 1x24 jam.

"Banyak yang ke National Hospital karena biayanya lebih murah. PCR Rp900 ribu sehari hasilnya dapat. Kalau rumah sakit lain ada yang Rp2 jutaan hingga Rp3 jutaan," katanya. (esy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

Warga Surabaya ramai-ramai ke rumah sakit untuk test swab demi memenuhi persyaratan pergi keluar kota.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News