Ligaya Ita Tumbelaka, 16 Tahun Merunut Silsilah Harimau Sumatera
Cinta si Loreng karena Punya Karisma
Rabu, 17 Desember 2008 – 09:05 WIB
Setiap Jumat, wanita itu memang selalu berada di TSI. Tugasnya, mengontrol satwa yang menjadi tanggung jawabnya: harimau Sumatera. Lokasi konservasi bisa dia tempuh dengan kendaraan sekitar 10 menit. ’’Saya turun lagi ke sini sambil lari-lari. Lumayan, olahraga pagi,’’ ujar wanita 48 tahun tersebut sambil mengajak menuju kantornya.
Profesi Ligaya di TSI adalah sebagai studbook keeper harimau Sumatera. Di Indonesia, istilah studbook keeper atau pencatat silsilah mungkin masih awam di telinga. Namun, pencatatan silsilah itu memberikan kontribusi penting, terutama dalam pelestarian mamalia loreng yang populasinya makin terancam punah.
Ligaya adalah satu-satunya pencatat silsilah harimau yang masih bertahan. Dia bekerja sejak 1992. Yakni, saat TSI bekerja sama dengan Conservation Breeding Specialist Group (CBSG) membuat program menyusun silsilah hewan dilindungi di Indonesia. CBSG merupakan perkumpulan lembaga konservasi dunia yang memiliki misi membantu negara-negara dalam melestarikan hewan langka.
Kebetulan, TSI memiliki kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). TSI mencari dokter hewan dari IPB yang memiliki kapasitas untuk melakukan pekerjaan baru itu. ’’Saya yang ditunjuk,’’ kata dokter hewan yang sejatinya spesialis primata (kera) tersebut.
Ligaya Ita Tumbelaka sudah 16 tahun bekerja keras agar populasi harimau Sumatera terhindar dari degradasi yang tajam. Bekerja seorang diri, dia mendedikasikan
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor