Lihat di Televisi, Warga Aceh Tak Trauma Lagi

Lihat di Televisi, Warga Aceh Tak Trauma Lagi
PENGUNGSI. Tsunami yang melanda Jepang dan akan berpotensi Tsunami di daerah Papua bagian Utara sesuai dengan informasi yang dikeluarkan oleh BMKG pusat, menyebabkan warga rela tidur di pinggir jalan di puncak Arfak dengan beralaskan koran FOTO: ANDRE/RADAR SORONG
BANDA ACEH – Gempa berkekuatan 8,9 skala Richter (SR) dan tsunami yang mengguncang Jepang kemarin siang (11/3) tidak membuat masyarakat Aceh trauma seperti sebelumnya. Beberapa tahun terakhir masyarakat di provinsi paling ujung timur Indonesia tersebut dicekam kekawatiran kalau mendengar atau merasakan gempa yang cukup besar.

Rakyat Aceh (Jawa Pos Group/JPNN) melaporkan bahwa memang sempat beredar isu mengenai gempa besar yang akan mengguncang Sumatera dan Jakarta. Isu itu berembus hanya beberapa jam setelah gempa dan tsunami melanda Jepang.

Meski begitu, sebagian besar warga Banda Aceh bergeming. Mereka tetap saja menjalankan aktivitas keseharian mereka tanpa terpengaruh. Mereka masih percaya dengan tanda sirene tsunami yang dipasang di beberapa titik di kawasan pantai Aceh. 

Kamariah, 45, warga Jeulingke, Banda Aceh, menuturkan bahwa dirinya hanya pasrah dan berdoa. Tetapi, ibu enam anak itu yakin bahwa kalau terjadi tsunami lagi di Sumatera (baca: Aceh), pemerintah atau pihak berwenang pasti akan mengumumkan. Karena itulah, dia bersama suami sudah siaga dengan mengarahkan kendaraan ke jalan keluar dari rumah serta menentukan tempat dan jalan yang akan dilalui. ’’Jadi, kami tidak panik lagi,’’ tuturnya.

BANDA ACEH – Gempa berkekuatan 8,9 skala Richter (SR) dan tsunami yang mengguncang Jepang kemarin siang (11/3) tidak membuat masyarakat Aceh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News