Lihat, Prajurit Satgas Yonif RK 751/VJS Hadiri Upacara Adat Bakar Batu

Lihat, Prajurit Satgas Yonif RK 751/VJS Hadiri Upacara Adat Bakar Batu
Dansatgas Pamrahwan Yonif RK 751/VJS Letkol Inf Dedy Dwi Cahyadi dan seluruh komponen masyarakat di lingkungan Pondok Pesantren Al-Istiqomah, Distrik Walesi, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (21/7/2021). Foto: Puspen TNI

jpnn.com, PUNCAK JAYA - Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) Yonif RK 751/VJS Pos Walesi menghadiri dan mengikuti upacara adat bakar batu bersama masyarakat Walesi dalam rangka merayakan Hari Raya Iduladha 1442 H.

Acara tersebut berlangsung di lingkungan Pondok Pesantren Al-Istiqomah, Distrik Walesi, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (21/7/2021).

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Suku Walesi Saddiq Asso, Tokoh Masyarakat Walesi H. Abu Hanifa, Dansatgas Pamrahwan Yonif RK 751/VJS Letkol Inf Dedy Dwi Cahyadi dan seluruh komponen masyarakat Distrik Walesi.

Upacara bakar batu adalah ritual memasak bersama dengan menggunakan batu yang panas. Tradisi ini merupakan salah satu tradisi penting di Papua yang bertujuan untuk mengumpulkan masyarakat, mengungkapkan rasa syukur, dan menjalin keakraban antarwarga.

Sebagaimana lazimnya, upacara ini diselenggarakan menggunakan sajian daging babi, namun kali ini di wilayah Distrik Walesi, Kabupaten Jayawijaya, acara adat bakar batu ini menggunakan sajian daging sapi dan ayam, mengingat mayoritas masyarakat Walesi beragama Muslim.

Kaum laki-laki mulai memadati tempat acara sejak pagi hari untuk membakar batu yang akan digunakan untuk memasak dan kaum perempuan mempersiapkan sayur-sayuran. Sementara anggota Pos Walesi Satgas Pamrahwan Yonif RK 751/VJS membantu pengambilan daging sapi dan logistik lainnya di Kota Wamena.

Rangkaian acara diawali dengan pembukaan, pembacaan tahlil dan doa, sambutan-sambutan, dan ditutup dengan acara makan bersama.

Kepala Suku Walesi Saddiq Asso menyampaikan terima kasih atas kehadiran warga masyarakat dalam acara ini.

Upacara bakar batu adalah ritual memasak bersama dengan menggunakan batu yang panas. Tradisi ini merupakan salah satu tradisi penting di Papua yang bertujuan untuk mengumpulkan masyarakat, mengungkapkan rasa syukur, dan menjalin keakraban antarwarga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News