Likuiditas Perbankan Masih Sangat Kuat
jpnn.com - JAKARTA- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meminta masyarakat tidak takut untuk menyimpan dana di bank.
Kemenkeu bersama Bank Indonesia (BI) selalu berkoordinasi untuk memastikan likuiditas perbankan terjaga di level aman.
”Ada banyak penilaian masalah fiskal diperkirakan bisa mengurangi jumlah likuiditas. Namun, pemerintah bersama BI selalu melakukan kerja sama untuk meyakinkan jumlah kebutuhan likuiditas sampai akhir tahun terkendali,” tutur Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.
Di samping itu, Sri Mulyani mengaku telah menjaga kegiatan belanja pemerintah sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini.
Dengan tetap menjaga kegiatan belanja pemerintah secara berkesinambungan diharap ikut mendorong pertumbuhan ekonomi.
”Kegiatan sisi APBN untuk mengelola seluruh belanja negara bisa didanai dari penerimaan negara. Karena itu diharap bisa memberi dampak positif terhadap kegiatan ekonomi,” tukasnya.
Berdasar data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio pemenuhan kecukupan modal mencapai 22,6 persen untuk bank umum konvensional pada September 2016. Angka itu di atas minimal rasio pemenuhan kecukupan modal sekitar delapan persen.
Jadi, secara statistik, rasio kecukupan modal masih sangat menjanjikan dan terbilang sangat kuat untuk menyangga likuiditas. (far/jos/jpnn)
JAKARTA- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meminta masyarakat tidak takut untuk menyimpan dana di bank. Kemenkeu bersama Bank Indonesia (BI) selalu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Fokus Bina UMKM, PNM Hadir di 57th APEC SMEWG
- Triwulan I 2024, Bank Raya Salurkan Kredit Digital Capai Rp 4 Triliun
- Kolaborasi JFX dan DCFX dalam Literasi Investasi di Pasar Emas dan Olein
- Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2, Ini yang Dilakukan PIS
- Bank Raya Bukukan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan I/2024
- BRI Ungkap 3 Fakta soal Video Viral Kasus Uang Raib Rp 400 Juta