Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
Indonesia tidak memberikan grasi
Menteri Hukum dan HAM Indonesia, Yusril Ihza Mahendra mengatakan kelima orang tersebut dipindahkan ke Australia sebagai tahanan, dan mengatakan mereka tidak diberikan grasi oleh Presiden Prabowo.
Sejak berita tentang usulan pemindahan tersebut tersiar pada bulan November, para ahli hukum di kedua negara mengatakan pemindahan tahanan tidak akan mungkin dilakukan, karena tidak adanya undang-undang yang relevan untuk melakukannya.
Ada satu syarat yang sebelumnya diminta Indonesia, yakni bisa memantau para tahanan tersebut setelah kembali ke Australia.
Tapi kini syarat tersebut tidak dapat diberlakukan karena sekarang kelimanya dinyatakan bebas.
Yusril sebelumnya mengatakan Indonesia akan memulangkan mereka sebagai tahanan, tapi akan menghormati keputusan Australia untuk membebaskan mereka setelah mereka pulang.
Namun, ia menegaskan para pria itu akan dilarang untuk kembali ke Indonesia.
Bulan November kemarin, PM Albanese bertemu dengan Presiden Indonesia Prabowo di sela-sela APEC di Lima, Peru, ketika keduanya membahas pemulangan anggota Bali Nine.
Namun, hasil ini upaya advokasi yang dilakukan selama bertahun-tahun oleh Australia.
Kelima anggota Bali Nine tersebut tiba di Australia pada hari Minggu dan ditempatkan di akomodasi sementara.
- Viral Warga Pamekasan Ngaku Jadi Korban Salah Tangkap, Polda Riau Beri Penjelasan Begini
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Konon Perceraian Memicu Fachri Albar Kembali Mengonsumsi Narkoba
- Terungkap, Fachri Albar dan Renata Kusmanto Sudah Bercerai Sejak Februari 2025
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS