Lima Bandara Lumpuh

Lima Bandara Lumpuh
Erupsi Gunung Gamalama yang terjadi Kamis (16/7). (Jawa Pos Group)

Sementara itu, letusan freatik Gunung Gamalama secara mendadak kemarin pagi sebenarnya masih berada pada status waspada level dua. Aktivitas gunung meningkat sejak Rabu (15/7) sekitar pukul 11.04 WIT. ”Terekam sembilan kali gempa dalam 92 kali gempa embusan dan 7 kali gempa dangkal,” jelas Darno Lamane, ketua Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos pengamatan Gunung Gamalama, kepala Malut Post (Jawa Pos Group) Kamis (16/7).

Dia menjelaskan, letusan Gamalama kali ini termasuk freatik dengan amplitudo maksimum 45 mm. Letusan freatik adalah letusan yang dipicu air yang meresap dari kawah gunung. Letusan jenis itu juga tidak dapat diprediksi. ”Sebab, banyak mengandung uap air, baik dari air tanah maupun banjir,” jelas Darno.

Meski belum bisa memastikan kondisi selanjutnya, Darno mengimbau seluruh masyarakat Kota Ternate tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak jelas. Dia meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan tidak mendekati kawah di radius 1,5 km. ”Saat aktivitasnya meningkat, kami langsung koordinasi dengan pemerintah kota,” ujarnya.

Dari pantauan Malut Post, dua kelurahan di Pulau Ternate yang paling terdampak abu vulkanis adalah Kelurahan Loto dan Togafo. Kawasan itu tertutup abu vulkanis dengan ketebalan hingga 5 cm. Sebagian warga tampak panik dan mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Lokasi pengungsian mereka tak jauh dari tempat tinggalnya, yakni di rumah warga di ujung Kelurahan Togafo. ”Kami trauma dengan kejadian sebelumnya (2012, Red),” ujar Ikram, salah seorang warga yang sudah mengungsi.

Dampak letusan Gamalama kemarin juga dirasakan pengelola Bandara Babullah, Ternate. "Kami telah melaporkan kondisi navigasi penerbangan ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Kementerian Perhubungan Pusat. Mereka memutuskan supaya Bandara Babullah Ternate ditutup mulai pukul 13.15 sampai pukul 16.08,” kata Yoyok, pilot in command (PIC) Pelayanan Navigasi Penerbangan Ternate. Keputusan penutupan bandara itu kemudian diperpanjang hingga pukul 22.00.

Dia menjelaskan, angin yang membawa abu vulkanis sebenarnya tidak mengarah ke bandara. Namun, Ditjen Perhubungan Udara tidak mau mengambil risiko dan tetap mengeluarkan perintah penutupan sementara. ”Dikhawatirkan arah angin tiba-tiba menuju bandara sehingga abu vulkanis bisa memengaruhi engine pesawat, baik yang bermesin jet atau propeller,’’ tegasnya.

Dari informasi yang dihimpun Malut Post dari Bandara Babullah, penerbangan yang dibatalkan, antara lain, Sriwijaya Air seri Boeing 300 dari Manado ke Ternate dan Ternate–Makassar dengan kapasitas 148 penumpang.

BANYUWANGI – Lima bandara yang tersebar di Jawa Timur dan Maluku Utara terpaksa ditutup karena terganggu semburan abu vulkanis, kemarin (16/7).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News