Lima Bulan Tanpa Jatah Begituan, Sekali Peluk Langsung ke Puncak Kenikmatan

Lima Bulan Tanpa Jatah Begituan, Sekali Peluk Langsung ke Puncak Kenikmatan
Ilustrasi: Fajar Krisna/Radar Surabaya

jpnn.com, SURABAYA - Predikat jablai (akronim jarang dibelai) biasanya diasosiasikan dengan wanita penggoda. Padahal dari segi bahasa, jablai berarti seseorang yang kesepian lantaran jarang memperoleh belai kasih sayang.

Namun, predikat jablai sepertinya bukan hanya untuk wanita. Sebab, suami warga Surabaya ini -sebut saja Donwori- juga seperti jablai.

Pria berusia 35 tahun itu menjadi jablai lantaran istrinya -panggil saja Karin- tak mau meladeninya untuk urusan indehoi. Jangankan bercinta, sekadar dicium pun Karin tak mau.

Alih-alih membalas kemesraan Donwori, perempuan berusia 29 tahun itu justru mencak-mencak. Hanya saja, Donwori tak berani berbuat lagi ketika Karin sudah emosi.

Ada perubahan sikap Karin baru-baru ini. Pemicunya adalah pertengkaran antara pasangan suami istri itu dalam beberapa bulan terakhir.

Karin menjadi sering uring-uringan lantaran Donwori memintanya berhenti dari pekerjaannya. “Tak pikir marahe ya sehari dua hari aja, lha kok diimbu suwe (saka pikir marahnya cuma sehari atau dua hari, lha kok disimpan lama, red),” keluh Donwori saat dijumpai di kantin Pengadilan Agama (PA) Kelas IA Surabaya belum lama ini.

Tentu saja Donwori punya alasan sehingga meminta Karin berhenti bekerja. Dia mencurigai Karin berbuat serong dengan teman kerjanya.

Memang, Donwori beberapa kali melihat Karin diantar pulang oleh lelaki temannya di kantor. Karin menyebut lelaki yang mengantarnya cuma teman biasa.

Predikat jablai (akronim jarang dibelai) biasanya diasosiasikan dengan wanita penggoda. Padahal dari segi bahasa, jablai berarti seseorang yang kesepian lantaran jarang memperoleh belai kasih sayang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News