Lima JPO yang Dilengkapi Lift akan Segera Diresmikan

Lima JPO yang Dilengkapi Lift akan Segera Diresmikan
Salah satu JPO yang siap diresmikan penggunaannya. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Surabaya akan semakin ramah pada penyebrang jalan. Pasalnya, tidak lama lagi akan diresmikan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang dilengkapi dengan lift. Beberapa JPO sudah siap dipakai. Pihak PT Warna Warni Media (WWM) menyatakan, jembatan di kawasan Gubernur Suryo sudah rampung seratus persen. Hanya belum difungsikan secara keseluruhan.

Para pejalan kaki sudah bisa mengakses jembatan tersebut jika ingin menyeberangi Jalan Gubernur Suryo. Namun, pintu untuk lift jembatan itu masih ditutup. Para pejalan kaki pun harus naik turun tangga.

Sejatinya lift sudah siap dioperasikan. Seluruh peralatan teknis sudah berada di lokasi seharusnya. Uji beban juga telah dilakukan. Namun, pengaktifan lift harus menunggu lift di lima JPO lain rampung.  

''Baru kami aktifkan jika semua JPO rampung,'' kata Humas PT WWM Dinar Aisyah. Di Surabaya, PT WWM mengelola enam JPO. Lokasinya berada di Jalan Ahmad Yani, Jalan Urip Sumoharjo, dua di Jalan Basuki Rachmat, Jalan Gubernur Suryo, dan Jalan Pemuda.

Dua JPO yang menjadi fokus terbesar PT WWM adalah JPO di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Basuki Rachmat. Jembatan di Basuki Rachmat berlokasi di depan Hotel Bumi. Pemasangan lift di JPO itu sebenarnya juga sudah selesai. Beberapa hari lalu, PT WWM melakukan uji beban terhadap lift tersebut.

Hasilnya, dua lift di jembatan itu sanggup mengampu 450 kg muatan dengan perkiraan enam orang dewasa di dalamnya. Pengerjaan lift saat ini sampai di pemasangan air conditioner (AC). ''Jumat lalu (16/11) adalah target penuntasan pemasangan AC,'' tambah Dinar.

Sementara itu, pembangunan JPO di kawasan Jalan Ahmad Yani masih terkendala perizinan. Lokasinya berada di sisi selatan bundaran Dolog. JPO tersebut sebelumnya berdiri mulai sisi barat frontage road hingga lajur cepat sisi timur. Pembangunan dilakukan untuk memperpanjang jembatan hingga ke frontage road sisi timur.

Permasalahan muncul karena tiang pancang di sisi timur terlalu dekat dengan rel kereta api. Tiang itu pun dibongkar dan dibangun sedikit lebih jauh. Sebab, Ditjen Perkeretaapian hendak membuka doubletrack di kawasan tersebut. ''Kami harus mulai dari awal karena ada masalah teknis dari pihak perkeretaapian,'' jelas Dinar. (bin/c7/ady)

Hasilnya, dua lift di jembatan itu sanggup mengampu 450 kg muatan dengan perkiraan enam orang dewasa di dalamnya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News