Lima Puluhan Pengungsi Pulau Manus Memulai Hidup Baru di AS

Ia melihat ke lantai dan mengambil kantong plastik berperekat. Di dalamnya ada dua kartu identitas saat ia masih di rumah tahanan dan sepotong kain merah seukuran telapak tangan.
"Dari kampung halaman, saya hanya punya ini," akunya.
"Ini bukan apa-apa, hanya sepotong kain tapi karena ibu saya yang memberikannya, saya menyimpannya sampai sekarang."
Itulah satu-satunya yang ia bawa dari rumahnya di Afghanistan, negara asal yang telah ditinggalkannya lebih dari empat tahun lalu.
Disambut di AS
Apartemen di pinggiran kota Louisville yang Abdul tempati bersama dengan sesama mantan tahanan Manus, Jawad Hussain, sederhana dan perlu banyak perbaikan.
Di satu meja kopi ada kartu bertuliskan "Selamat datang di Amerika Serikat", dengan glitter berbentuk bintang berwarna merah putih dan biru yang terpasang di halaman depan.
Jawad mengatakan bahwa kartu itu berasal dari anak-anak sekolah setempat -kartu itu datang dalam paket yang mereka dapatkan dari badan amal pemukiman kembali yang membantu mereka untuk menetap.

ABC News: Brad Fulton
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina