Lima Tokoh Golkar Debat Pemekaran

Lima Tokoh Golkar Debat Pemekaran
Lima Tokoh Golkar Debat Pemekaran
JAKARTA - Pasca meninggalnya ketua DPRD Sumatera Utara Abdul Aziz Angkat, yang juga Sekretaris DPD Golkar Sumut yang diduga terkait demo anarkis pemekaran Protap, lima tokoh Golkar dari berbagai daerah di Tanah Air debat terbuka soal pemekaran. Acara yang digelar di DPP Golkar, Jakarta Barat, Selasa (24/2) sore dan bertajuk "Agenda 23 Wacana dari Slipi" itu, dibuka oleh Sekjen DPP Soemarsono.

Kelima tokoh Golkar yang juga ketua DPD tingkat I itu ialah Alex Noerdin (Ketua DPD Golkar Sumsel yang juga Gubernur Sumsel), Rusli Zainal (Ketua DPD Golkar dan Gubernur Riau), Anwar Adnan Saleh (Ketua DPD Golkar dan Gubernur Sulawesi Barat), Riduan Bai (Ketua DPD Golkar Sulawesi Tenggara yang juga Bupati Muna), dan Ilham Arief (Ketua DPD Golkar Sulawesi Selatan yang juga Walikota Makassar).

Kelima tokoh itu berbeda pendapat soal pemekaran. Anwar mengutarakan bahwa pemekaran suatu wilayah karena diberi peluang oleh undang-undang (UU), aspirasi masyarakat, atau alasan tuntutan tertentu. “Golkar yang mendorong pemekaran Sulawesi Barat sebagai daerah yang baru mekar, karena mempunyai peran positif untuk perkembangan ekonomi,” paparnya.

Beda lagi yang dipaparkan Rusli Zainal. Menurut dia, di provinsi yang dipimpinnya ada satu kabupaten yang dimekarkan menjadi empat kabupaten baru, yakni Bengkalis yang menjadi Dumai, Rokan Hilir, Bagan Siapi-api, dan Siak. “Di satu sisi pemekaran itu baik, namun kalau sudah seperti di Bengkalis tentu harus kita lihat lagi. Sangat memilukan apa yang baru terjadi di Sumut. Makanya pemekaran itu harus proporsional,” cetusnya.

JAKARTA - Pasca meninggalnya ketua DPRD Sumatera Utara Abdul Aziz Angkat, yang juga Sekretaris DPD Golkar Sumut yang diduga terkait demo anarkis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News