Listrik Murah Sentuh Warga Miskin
Sabtu, 08 September 2012 – 02:05 WIB
KENDARI - Program listrik murah bagi warga Kota Kendari kembali dicanangkan pemerintah bekerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Meski masih sekadar rencana, namun tahun ini program tersebut disebut akan mulai direalisasikan, tinggal menanti daftar isian proyek (DIP) yang belum ditandatangani. Arsyad menambahkan biaya pemasangan listrik yang sering dikeluhkan masyarakat yang biasa diurus pemasang instalasi (instalatur), tidak semuanya disetor ke PLN. Biaya yang disetor hanya biaya penyambungan daya 900 VA sebesar Rp 675 ribu, 1300 VA Rp 975 ribu dan daya 2200 VA diberlakukan tarif sebesar Rp 1,65 juta. Biaya yang sampai 4 Jutaan itu diambil oleh instalaturnya.
Program khusus bagi warga miskin ini, hanya mewajibkan penerima bantuan membayar biaya penyambungan ke PLN dengan kisaran harga antara Rp 675 ribu sampai Rp 1 juta, tergantung besar daya listrik yang diajukan. Warga tak akan dibebani lagi biaya instalasi yang mencapai Rp 4 juta yang sering dikeluhkan pemohon sambungan listrik.
Humas PLN Kendari, H.M. Arsyad Amheka mengatakan, saat ini jumlah atau target penerima belum ditetapkan. Namun ia menggaransi, verifikasi calon penerima akan segera dilaksanakan sambil menunggu perampungan sejumlah persyaratan administrasi sebelum pencairan anggaran. "Jika DIP-nya sudah ditandatangani dan dananya cair, maka akan digunakan untuk membeli material instalasi. Yang jelas program ini akan dilaksanakan dalam tahun ini," tegasnya.
Baca Juga:
KENDARI - Program listrik murah bagi warga Kota Kendari kembali dicanangkan pemerintah bekerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Meski
BERITA TERKAIT
- Lippo Cikarang Catatkan Pra-Penjualan Rp 325 Miliar, Total Pendapatan Naik 175 Persen
- Begini Cara Mengajukan Keberatan ke Bea Cukai, Mohon Disimak!
- Panen Raya, Bulog Serap 3.000 Ton GKP Per Hari
- BRImo & Sabrina Sabet Penghargaan Bergengsi
- Srikandi BUMN Gelar Edukasi Terkait Investasi Properti
- Menko Airlangga Sebut Indonesia Negara ASEAN Pertama Jadi Anggota OECD