Literasi dan Inklusi Syariah Masih Rendah
Sedangkan indeks inklusi mencapai 9,61 persen.
Sektor keuangan syariah dengan indeks paling rendah adalah pasar modal.
Indeks literasinya hanya 0,02 persen. Sementara itu, inklusinya 0,01 persen.
Daerah yang paling tinggi tingkat literasi keuangan syariahnya adalah Jawa Timur, yakni 29,35 persen.
Namun, tingkat inklusinya hanya 12,21 persen. Alhasil, penggunaan produk jasa keuangan syariah di Jatim masih kalah daripada Aceh yang tingkat inklusinya sebesar 41,45 persen.
Untuk literasi, Aceh mempunyai indeks 21,09 persen atau nomor dua tertinggi setelah indeks literasi keuangan syariah di Jatim.
”Kami terus bekerja sama dengan industri, baik konvensional maupun syariah. Potensi syariah kami besar. Jadi, mestinya tingkat inklusi dan literasinya bisa tumbuh lebih besar,” ujar Titu. (rin/c25/noe)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2016, Selasa (24/1).
Redaktur & Reporter : Ragil
- Makin Praktis Investasi Sukuk Ritel SR020 lewat BRImo, Ada Cashback Spesial
- Pj Gubernur Fatoni Harap BSI Ikut Andil dalam Program Sosial di Sumsel
- Berdiri saat Pandemi, SHAFIQ Sukses jadi Pelopor SCF Syariah
- Paling Dermawan di Dunia, Indonesia Berpotensi jadi Pusat Ekonomi Syariah
- IN2MF 2023 jadi Ajang Sukses untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Keuangan Syariah
- Maybank Indonesia Luncurkan Layanan Shariah Wealth Management untuk Nasabah