Lolos dari Kanker Kelenjar Ludah

Mulut Jadi Kering, Kulit Menghitam Seperti Lele Bakar

Lolos dari Kanker Kelenjar Ludah
Lolos dari Kanker Kelenjar Ludah

Rawinas menjalani operasi pada 5 September 1988. Dokter membedah dari bagian bawah telinga kanan hingga di bawah dagu sebelah kiri. Panjangnya sekitar 15 meter. Benjolan-benjolan kecil pada bagian kelenjar ludah dibuang. Pembedahan yang berlangsung 6 jam ini membuat sebagian wajah Rawinas rusak dan tak akan sulit untuk normal kembali. Namun demikian, bagi anak keenam dari delapan bersaudara ini yang terpenting nyawanya bisa diselamatkan.

“Selama beberapa bulan saya kesulitan makan. Saya juga tak bisa bicara dengan lancar akibat pembedahan dan kelenjar ludah saya yang sudah tak ada lagi,” ujarnya.

 

Setelah pembedahan, Rawinas melanjutkan pengobatan radioterapi untuk membunuh sel kanker yang tersisa. Radioterapi dilakukan 25 kali. Mulai Senin sampai Jumat. Sabtu dan Minggu libur. Radioterapi ini ternyata sama menyakitkannya seperti saat operasi. Bagian leher dan dada Rawinas yang terpapar radiasi langsung berubah kehitaman. “Semakin lama kena radiasi semakin hitam. Akhirnya, kulit saya persis seperti lele bakar. Daerah yang terpapar radiasi ini tak boleh kena air selama 3 bulan,” ujarnya.

Tak hanya itu. Radiasi memang tak membuat rambutnya rontok, tetapi gigi Rawinas menjadi keropos. “Gigi keropos ini tak boleh dicabut. Jadi sepanjang hari selama bertahun-tahun saya hanya bisa menahan rasa sakit pada gigi. Setelah 8 tahun, baru bisa dicabut,” ujar perempuan yang sekarang tak lagi mempunyai gigi ini. Selain itu, nafsu makannya juga menurun. Berat badan Rawinas sebelumnya 54 kilogram, namun sejak terkena kanker sampai menjalani pengobatan turun drastis tinggal 36 kilogram.

AKIBAT penyakit kanker yang menyerangnya 23 tahun silam, Rawinas Saleh tak lagi mempunyai kelenjar ludah. Mulutnya selalu kering. Kanker menyerangnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News