LPDP Diminta Telusuri Dugaan Calon Penerima Beasiswa Dirugikan Pandangan Prof Budi

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua FPKS DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengevaluasi sistem rekrutmen calon penerima beasiswa setelah muncul pernyataan kontroversial Prof Budi Santosa Purwokartiko.
Sebelumnya, pewawancara LPDP Prof Budi menuliskan pernyataan yang menimbulkan polemik dan bernuansa SARA karena menyinggung penutup kepala ala manusia gurun.
Menurut Netty, LPDP sebaiknya menelusuri dugaan calon penerima beasiswa yang dirugikan dengan pandangan subjektif Prof Budi.
"Negara juga dirugikan jika ada calon mahasiswa brilian yang gagal memperoleh beasiswa karena penilaian subjektif seperti soal jilbab tersebut," kata Netty dalam keterangan persnya, Jumat (6/5).
Legislator Fraksi PKS itu juga berharap ke depan LPDP bisa melakukan rekrutmen pewawancara secara profesional dan bukan hanya sekadar rekomendasi.
Para pewawancara, kata dia, harus dibekali buku panduan standar yang berisi aturan dan prinsip yang tidak boleh dilanggar untuk menilai calon penerima beasiswa dari LPDP.
"Panduan tersebut tentu bersumber dari nilai-nilai universal Pancasila dan hukum positif yang berlaku di negara kita," ujar Netty.
Prof Budi sebelumnya menyampaikan maksud dari tulisan yang berujung kontroversi karena menyinggung penutup kepala ala manusia gurun.
LPDP sebaiknya menelusuri dugaan calon penerima beasiswa yang dirugikan dengan pandangan subjektif Prof Budi.
- PIS Buka Program Beasiswa Crewing Talent Scouting untuk Memperkuat SDM Pelaut
- Pameran Pendidikan Turki Terbesar Hadir di Jakarta, Ada 25 Kampus Ternama
- Beasiswa Pelatihan Guru 2025: 500 Guru Siap Menjadi Agen Perubahan Pendidikan
- Peringatan Hari Kartini, UICI Meluncurkan PMB Batch 9
- Gubernur Herman Deru Dukung UIGM Sediakan Beasiswa Kedokteran untuk Anak-anak Desa
- Pertamina Dorong Akses Pendidikan Local Hero Lewat Beasiswa