LSI: Publik Dukung PAN Demi Perbaikan Ekonomi

LSI: Publik Dukung PAN Demi Perbaikan Ekonomi
FOTO: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ekonomi yang sedang lesu menjadi alasan mayoritas publik mendukung langkah Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung mendukung pemerintah. Kehadiran partai berlambang matahari putih itu diyakini bisa membantu pemerintah dalam mengatasi masalah perekonomian yang sedang melanda.

Berdasarkan survei terbaru LSI Denny JA, sebanyak 66,64 persen publik mendukung sikap politik PAN. Di antara para pendukung itu, sebanyak 64,41 persen menjadikan faktor ekonomi sebagai alasan.

“Publik inginkan pemerintah makin kuat dengan kondisi ekonomi yang melemah. Pemerintah yang kuat akan menjamin stabilitas politik yang saat ini dibutuhkan untuk recovery kondisi ekonomi,” kata peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar pada saat pemaparan hasil survei bertajuk “Pasca PAN Gabung Pemerintah” di Jakarta, Selasa (8/9).

Alasan lainnya, lanjut Rully, publik menilai pengkubuan antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat sudah tidak relevan lagi. Menurutnya, publik mendambakan kekuatan politik nasional bersatu dan tak lagi terkotak-kotak.

Sementara alasan ketiga, publik menilai bergabungnya PAN dengan pemerintahan Jokowi menguntungkan kedua pihak.

“Di satu sisi pemerintah akan kuat. Di sisi lain, kinerja pemerintahan yang baik  berdampak positif pada citra PAN. Sebanyak 15.25 persen publik mendukung alasan ini,” kata Rully.

Survei ini dilakukan melalui quick poll pada tanggal 4 hingga 6 September 2015 terhadap 600 responden di 33 provinsi. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dan margin of error sebesar +/- 4,0 persen.

LSI juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in depth interview.(dil/jpnn)


JAKARTA - Ekonomi yang sedang lesu menjadi alasan mayoritas publik mendukung langkah Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung mendukung pemerintah.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News