LSI Ungkap Penyebab 3 Partai Lama Ini Bakal Bernasib Tragis

LSI Ungkap Penyebab 3 Partai Lama Ini Bakal Bernasib Tragis
Peneliti LSI Ardian Sopa saat rilis survei terbaru bertajuk Yang Juara dan Yang Terhempas di Jakarta, Selasa (8/1). Foto: Ricardo/JPNN.com

Temuan LSI, PKB di Agustus elektabilitasnya sebesar 6,7 persen, September 5,4 persen, Oktober 6,3 persen, November 6,2, dan Desember 6,9 persen.

Menurut ‎Ardian, salah satu alasan jebloknya elektabilitas tiga partai Islam itu karena ‎tidak punya figur yang kuat dan bisa menarik para pemilih.

"Faktanya masyarakat saat ini masih melihat ke figur, ketika ada figur yang bagus mereka akan berbondong-bondong, ini seperti PDIP dan Gerindra mereka akan ke sana," katanya.

Tiga ketua umum partai politik Sohibul Iman di PKS, Romahurmuziy di PPP, dan Zulkifli Hasan di PAN tingkat kepopulerannya masih di bawah 50 persen.

Berbeda dengan Megawati Soekarnoputri (PDIP), Susilo Bambang Yudhoyono (Demokrat), Surya Paloh (Nasdem), Prabowo Subianto (Gerindra), dan Hary Tanoesubdibjo (Perindo).

"Soal kekuatan Amien Rais di PAN juga seiring perjalanan waktu, pamornya sudah mulai turun. Berbeda saat di PAN awal-awal terbentuk," ungkapnya.

Selain faktor figur, pemilih juga memilih parpol karena adanya program yang disukai publik. "Ketika figur dan program tidak ada, ya masyarakat kehilangan alasan untuk memilih partai ini," katanya.

Diketahui, survei LSI ini dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden sebesar 1.200 orang.

Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan PPP, PKS, PAN tidak lolos ambang batas parlemen alias Parliamentary Threshold (PT) sebesar 4 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News