LSI Ungkap Penyebab 3 Partai Lama Ini Bakal Bernasib Tragis
Temuan LSI, PKB di Agustus elektabilitasnya sebesar 6,7 persen, September 5,4 persen, Oktober 6,3 persen, November 6,2, dan Desember 6,9 persen.
Menurut Ardian, salah satu alasan jebloknya elektabilitas tiga partai Islam itu karena tidak punya figur yang kuat dan bisa menarik para pemilih.
"Faktanya masyarakat saat ini masih melihat ke figur, ketika ada figur yang bagus mereka akan berbondong-bondong, ini seperti PDIP dan Gerindra mereka akan ke sana," katanya.
Tiga ketua umum partai politik Sohibul Iman di PKS, Romahurmuziy di PPP, dan Zulkifli Hasan di PAN tingkat kepopulerannya masih di bawah 50 persen.
Berbeda dengan Megawati Soekarnoputri (PDIP), Susilo Bambang Yudhoyono (Demokrat), Surya Paloh (Nasdem), Prabowo Subianto (Gerindra), dan Hary Tanoesubdibjo (Perindo).
"Soal kekuatan Amien Rais di PAN juga seiring perjalanan waktu, pamornya sudah mulai turun. Berbeda saat di PAN awal-awal terbentuk," ungkapnya.
Selain faktor figur, pemilih juga memilih parpol karena adanya program yang disukai publik. "Ketika figur dan program tidak ada, ya masyarakat kehilangan alasan untuk memilih partai ini," katanya.
Diketahui, survei LSI ini dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden sebesar 1.200 orang.
Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan PPP, PKS, PAN tidak lolos ambang batas parlemen alias Parliamentary Threshold (PT) sebesar 4 persen.
- Meroket, Kepercayaan Publik pada Kejaksaan jadi 74 Persen
- Demi Kedaulatan Rakyat, Rektor UMJ Minta Putusan MK soal PT Berlaku untuk Pemilu 2024
- NasDem dan PPP Beda Pendapat Soal Ambang Batas Parlemen Setelah Muncul Putusan MK
- Perihal Ambang Batas Parlemen: Suara Rakyat Terbuang Sia-Sia
- Suara PPP Turun saat Perolehan Parpol Lain Naik Tak Wajar, Awiek: Kami Sudah Protes ke KPU
- MK Ditengarai Menghapus Parliamentary Threshold, Sultan: Sistem Pilpres Langsung Juga Perlu Ditinjau Kembali