Ludruk Tjap Toegoe Pahlawan setelah Minus Cak Lontong

Sulit Atur Jadwal Reuni di Kafe Milik Dargombes

Ludruk Tjap Toegoe Pahlawan setelah Minus Cak Lontong
REUNI : Para pemain Tjap Toegoe Pahlawan, Ali Aridli (kiri), Dargombes, dan Ni Permadi di Kafe Biyan, Surabaya. Foto: Anggit Satriyo/Jawa Pos

”Tapi, akhirnya L itu kami panggil lontong. Sesuai postur dia, panjang besar mirip lontong,” terangnya.

”Kalau dia kurus kecil, bisa dipanggil Cak Sosis,” terang Ali Aridli menimpali. Keduanya pun terpingkal-pingkal.

Bahkan, Dargombes juga mengingat tingkah Cak Lontong ketika masih bersama-sama mereka.

”Dulu pernah ada telepon untuk Lontong. Menyebut begini, benar saya berbicara dengan Ibu Lis. Lontong menjawab, aku iki lanang, goblooog…..,” jelasnya. Kembali, Dargombes dan Ali terpingkal-pingkal.

Yang pasti, cukup asyik mendengarkan obrolan para pemain Tjap Toegoe Pahlawan itu.

Menurut mereka, sejak dulu hingga sekarang, Cak Lontong tidak berubah. Guyonannya, memang berkelas dan agak perlu berpikir. ”Dia itu selalu bermain dengan silogisme,” tuturnya.

Karena banyak keluar dari pakem yang ada, ludruk tersebut cepat sekali populer. Beberapa kali, Tjap Toegoe Pahlawan diseminarkan. Banyak yang bilang, Tjap Toegoe Pahlawan bukan lagi ludruk, tapi komedi semata.

Meski demikian, para pemainnya tetap mendapat puja-puji dari penggemarnya. ”Wis mahasiswa ITS, artis, punya uang lagi. Pokoke urip songo awake dewe iki,” jelasnya.

AGAK sulit melepaskan sosok Cak Lontong dari grup ludruk Tjap Toegoe Pahlawan. Maklum saja, Cak Lontong adalah salah satu tiang grup yang diawaki

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News