Luhut: Jangan Paksakan Aklamasi
jpnn.com - BALI - Politikus senior Partai Golkar yang juga Menteri Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengharapkan forum pengambilan keputusan tertinggi di Golkar itu berlangsung lancar dan demokratis.
Pernyataan Luhut itu untuk menanggapi pro dan kontra tentang tata cara pemilihan ketua umum Golkar dalam munaslub nanti. Opsi yang alot dibahas adalah pemilihan calon ketua umum melalui voting terbuka atau tertutup.
Ia mengatakan, sebaiknya proses pemilihan tetap mengacu pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Golkar dan kesepakatan peserta munaslub. Namun, ia wanti-wanti agar tidak ada pemaksaan.
"Kalau di AD/ART boleh dan di floor (peserta munaslub, red) memutuskan begitu, ya kan demokratis. Asal jangan dipaksain," ujarnya kawasan Munaslub Golkar di Nusa Dua, Bali, Minggu (15/5) malam.
Luhut pun secara tegas menolak opsi pemilihan calon ketua umum secara aklamasi. Sebab, tidak sesuai dengan AD/ART yang berlaku di partai beringin itu.
"Jangan aklamasi dipaksain. Nggak usah lah. Pegangan kita, koridor kita AD/ART. Belajar dari pengalaman kemarin ada nakal-nakal jadilah perpecahan. Janganlah itu, kan cost-nya mahal banget," pungkas Luhut. (dna/jpg/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hasan Nasbi Hadiri Sidang Kabinet Meski Sudah Mengundurkan Diri, Kok Bisa?
- Tak Hanya Siswa, Orang Dewasa Bermasalah Juga Bakal Dikirim ke Barak Militer
- Mensos Sebut 5 Ribu Siswa Lulus Administrasi untuk Masuk Sekolah Rakyat
- RUU Polri Dinilai Membuat Polisi Superbody
- Pertamina Rayakan Puncak Hari Buruh Internasional 2025, Menaker Yassierli Beri Apresiasi
- Bupati Sumedang Berharap Buruh Sejahtera dan Turut Menggerakkan Ekonomi di Indonesia