Luhut: Masa di Pelabuhan Kena Torpedo

Luhut: Masa di Pelabuhan Kena Torpedo
KRI Pati Unus 384 saat bersandar di Pelabuhan Sambas, Sibolga, 2 Juni 2015. Foto: Marihot Simamora/New Tapanuli/dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan tidak benar Kapal Perang Pati Unus tenggelam setelah terkena torpedo. Pernyataan ini menyangkal isu yang berkembang di media sosial dalam dua hari terakhir.

Dari informasi yang diterima, kata Luhut, kapal tersebut menabrak bangkai kapal yang berada di bawah laut, saat akan bersandar ke Pelabuhan Belawan, Medan. Sehingga badan kapal robek dan kemasukan air.

"‎Mengenai Pati Unus, itu kapal perang yang dulu didapat dari Jerman Timur, sudah kapal tua," ujar Luhut, Rabu (1/6) malam.

Menurut purnawirawan jenderal ini, posisi kapal saat ini telah dibawa oleh Angkatan Laut dan coba dilakukan upaya perbaikan. Di antaranya dengan mencoba mengelas bagian badan kapal yang robek.

"Anak buah kapal juga tak ada yang cidera, baik-baik saja. Angkatan Laut sedang bekerja keras kalau memang masih bisa memperbaiki kapal tersebut," ujarnya.

Saat ditanya apakah penyebab kecelakaan karena human error, Luhut menyatakan tak bisa diklaim demikian. ‎Sebab yang pasti penyebabnya kecelakaan. 

"Jadi ada kecelakaan, kan bisa saja terjadi. Masa di Pelabuhan Belawan kena rudal. ‎Tak ada urusan dengan torpedo seperti di sosial media. Tadi sudah saya tanyakan ke angkatan laut," ujar Luhut.(gir/jpnn)


JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan tidak benar Kapal Perang Pati


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News