Lula da Silva
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Dan, yang ajaib lagi, Bolsonaro tidak menunjukkan tanda-tanda perlawanan.
Setelah dua hari menghilang dari publik dan tidak membuat pernyataan apa pun, Bolsonaro akhirnya membuat pernyataan resmi (2/11) dan secara tidak langsung mengakui kekalahannya.
Yang ajaib lagi, Bolsonaro sama sekali tidak menyebut nama Lula dan Silva dan tentu saja tidak memberikan ucapan selamat kepadanya.
Beberapa pendukungnya membuat ulah dengan memblokade jalan raya dengan traktor. Akan tetapi, Bolsonaro menyerukan kepada pendukungnya supaya menghentikan blokade.
Sebelumnya banyak pihak yang memprediksi pemilu Brasil akan berakhir ricuh. Penyebabnya, Bolsonaro sejak awal sudah gembar-gembor bahwa hasil pemilu sangat mudah dimanipulasi dan direkayasa.
Dia mengintimidasi lawan-lawan politiknya dengan mengatakan tidak akan mengakui hasil pemilu kalau sampai dia kalah.
Gaya politik semacam ini sangat mirip dengan apa yang dilakukan oleh Donald Trump dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020.
Trump tidak mengakui kekalahannya dari Joe Biden, tidak mau mengucapkan selamat, dan tidak bersedia menghadiri sertijab.
Kemenangan Lula da Silva ini disebut sebagai kebangkitan kedua, karena dia sudah pernah menjadi Presiden Brasil dua periode pada 2003 sampai 2007
- Yakinlah, Ada Peluang untuk Indonesia di Balik Kebijakan Tarif Donald Trump
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Gubernur Lemhannas Sebut Kebijakan Tarif Resiprokal Trump Momentum Perkuat Ketahanan Ekonomi
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS
- Menko Airlangga Temui Menkeu AS, Bahas Tindak Lanjut Tarif Resiprokal Trump
- Merespons Kebijakan Dagang Trump, Syahganda Nainggolan: Sikap Independen Indonesia Sudah Tepat