Lula da Silva
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Malah Trump menggerakkan ribuan pendukungnya untuk menyerbu gedung DPR Capitoll Hill dengan membawa berebagai jenis senjata api.
Capitol Hill diduduki pemrotes selama beberapa jam. Para anggota dewan dilarikan ke bunker bawah tanah untuk menghindari massa yang beringas. Terjadi bentrokan dengan petugas keamanan yang menyebabkan seorang petugas meninggal dunia.
Trump dianggap bertanggung jawab terhadap insiden ini, dan DPR melakukan impeachment terhadap Trump meskipun sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden.
Trump lolos dari hukuman dengan selisih suara tipis. Trump terus berkampanye merongrong pemerintahan Biden sampai sekarang. Dan sangat mungkin Trump akan maju lagi dalam Pilpres 2024 mendatang.
Kalau Trump bisa mendapatkan tiket capres dari Partai Republik sangat mungkin Trump akan bisa come back dan mengalahkan Biden.
Selama memerintah beberapa tahun ini Biden dianggap lemah dan sering melakukan kesalahan-kesalahan di depan publik karena diduga mengalami kepikunan.
Jika Partai Demokrat masih tetap mencalonkan Biden dan Partai Republik mencalonkan Trump, kesempatan untuk political come back bagi Trump terbuka lebar.
Kalau Partai Republik tidak memberikan tiket kepada Trump masih ada kesempatan bagi Trump untuk maju sebagai calon independen.
Kemenangan Lula da Silva ini disebut sebagai kebangkitan kedua, karena dia sudah pernah menjadi Presiden Brasil dua periode pada 2003 sampai 2007
- Yakinlah, Ada Peluang untuk Indonesia di Balik Kebijakan Tarif Donald Trump
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Gubernur Lemhannas Sebut Kebijakan Tarif Resiprokal Trump Momentum Perkuat Ketahanan Ekonomi
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS
- Menko Airlangga Temui Menkeu AS, Bahas Tindak Lanjut Tarif Resiprokal Trump
- Merespons Kebijakan Dagang Trump, Syahganda Nainggolan: Sikap Independen Indonesia Sudah Tepat