Mabes Polri Belum Dilapori Penembakan 5 Warga di Donggala

Mabes Polri Belum Dilapori Penembakan 5 Warga di Donggala
Mabes Polri Belum Dilapori Penembakan 5 Warga di Donggala
JAKARTA - Markas Besar Polri mengaku belum mengetahui informasi tertembaknya lima warga di Kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada Rabu kemarin (18/7). Kelima warga ini diduga tertembak ketika bentrokan bersama ratusan personil kepolisian yang diturunkan dari Mapolres Donggala ke Desa Malei.

"Informasi ada luka-luka. Tapi kita belum tahu apa sebabnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis (19/7).

Sebelumnya, berdasarkan laporan dari Radar  Sulteng (JPNN Group) kejadian tragis ini terjadi sehari setelah aksi pembakaran di base camp PT Citra Manunggal Abadi (CMA), dan pengrusakan sejumlah rumah warga di Desa Malei, oleh pendemo pada Selasa (17/7). Saat aksi demo berlanjut, kelima warga ini tertembak oleh polisi yang berusaha mengamankan demo dari tindakan anarkis warga.  Lima orang yang tertembak antara lain Masdudin (50), Aksan (45), Idin (35), dan Maruf (32) warga di Desa Malei, dan satu lagi Rusli warga di Desa Kamonji.

Menurut Boy, saat ini Polda Sulawesi Tengah tengah berupaya membentuk tim untuk melakukan pengecekan terkait peristiwa demo anarkis oleh sekitar 100 warga dari beberapa desa tersebut. Mereka melakukan aksi itu karena menentang rencana kegiatan pertambangan PT CMA. Dalam aksi demo anarkis itu, warga melakukan pengrusakan dan pembakaran fasilitas PT CMA. Belum ada penetapan tersangka dalam peristiwa tersebut.

JAKARTA - Markas Besar Polri mengaku belum mengetahui informasi tertembaknya lima warga di Kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala, Sulawesi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News